MILAN, SABTU - Pemuncak klasemen Liga Italia, Juventus, datang ke Stadion San Siro di kota Milan, Senin (12/11/2018) dini hari WIB, dengan membawa kemarahan. Laga kontra AC Milan menjadi pelampiasan Juve atas kekalahan 1-2 dari Manchester United di Liga Champions, Rabu lalu.
”Juve sangat marah setelah menderita kekalahan pertamanya musim ini, apalagi dengan cara seperti itu. Mereka mendominasi laga, menciptakan banyak peluang, dan dua kali mengenai tiang gawang. Mereka seharusnya membuat empat gol,” ujar Marcelo Lippi, mantan Pelatih Juventus, seperti dikutip Football-Italia.
Pelatih Juventus Massimiliano Allegri mengakui, timnya masih menyimpan kemarahan seusai laga kontra MU. Ia pun meminta para pemainnya tampil lebih bengis. Perubahan itu dimulai dengan laga kontra Milan pada pekan ke-12 Liga Italia.
Menurut Allegri, timnya banyak membuang peluang gol meskipun kini memiliki salah satu pemain terbaik dunia, Cristiano Ronaldo. ”Kami harus meningkatkan rasio mencetak gol dari peluang yang didapat. Musim lalu kami membuat 31 gol pada periode yang sama di Liga Italia. Musim ini hanya 24 gol tercipta. Padahal, peluang yang dibuat musim ini lebih banyak ketimbang musim lalu. Inilah yang harus diperbaiki,” ujar Allegri.
Giorgio Chiellini, bek Juventus, juga melihat kekalahan itu dari sudut pandang positif. Menurut dia, itu bisa menjadi cambuk bagi timnya. ”Kami harus belajar dari itu karena laga ditentukan dari hal-hal kecil. Kami harus meningkat pada laga berikutnya,” ujarnya.
Laga di San Siro itu bakal spesial bagi dua pemain, yaitu bek Leonardo Bonucci di Juventus dan Gonzalo Higuain, striker AC Milan. Kedua pemain itu bertukar seragam musim ini. Higuain dipinjamkan ke Milan karena tidak lagi punya tempat di Juve menyusul kehadiran Ronaldo. Adapun Bonucci pulang ke Juve setelah setahun membela ”Rossoneri”. Bonucci diboyong kembali oleh Juve untuk memenuhi ambisi klub itu menjuarai Liga Champions, kompetisi yang tidak lagi pernah mereka menangi dalam 22 tahun terakhir.
Sayangnya, Higuain belum bisa dipastikan bakal menghadapi bekas klubnya itu. Ia memang telah pulih dari cedera punggung, tetapi belum cukup bugar untuk turun pada laga. Tidak hanya Higuain yang bermasalah dengan cedera. Faktanya, Milan tengah didera badai cedera. Tidak kurang dari tujuh pemain inti Milan harus absen kontra Juve. Pemain Milan lainnya yang masih cedera antara lain Lucas Biglia dan Ivan Strinic,
Sebaliknya, Juve dapat kembali diperkuat trisula terbaiknya, Ronaldo, Paulo Dybala, dan Mario Mandzukic. Striker jangkung Mandzukic sempat cedera pekan lalu dan hanya tampil sebagai pemain pengganti pada laga kontra MU. Namun, pemain lain, seperti bek sayap Joao Cancelo dan gelandang jangkar Emre Can, masih diragukan tampil karena dalam pemulihan cedera.
Meskipun bakal sulit, legenda Milan, Arrigo Sacchi, menilai, Rossoneri tak perlu takut menghadapi Juve, klub yang menguasai Liga Italia tujuh musim terakhir. ”Mereka memang tidak perlu menekan sejak lini serang. Namun, bukan berarti harus memilih tampil bertahan. Mereka harus tampil seimbang, hal yang saya kira mampu dilakukan Milan saat ini,” tutur Sacchi.
Pelatih AC Milan Gennaro Gattuso sependapat, timnya tidak akan menjadi pengecut di rumahnya sendiri. ”Juva adalah salah satu tim terbaik di Eropa saat ini, tidak hanya di Italia. Namun, kami tidak hanya akan tampil bertahan. Kami akan menghadapi mereka dengan gaya kami sendiri,” ujarnya.
Sempat tertatih-tatih pada awal musim ini, Milan perlahan mulai bangkit memasuki November. Mereka menang tiga kali beruntun di Liga Italia sebelum ditahan Real Betis, 1-1, pada ajang Liga Europa, Kamis lalu. (AFP/JON)