Jakarta, Kompas -- Daud Yordan mempertimbangkan untuk bertanding ulang melawan Anthony Crolla setelah kekalahannya dalam laga non gelar di kelas ringan WBA di Manchester, Inggris, Minggu (11/11/2018) di hari WIB. Saat dihubungi dari Jakarta, Daud mengaku penasaran dengan gaya bertanding lawannya.
”Dia bermain di luar dugaan. Dari rekaman video, Crolla biasanya bertinju dengan gaya menyerang maju. Tetapi, kali ini dia menyerang lalu lari atau merangkul saya,” ungkap petinju asal Sukadana, Kalimantan Barat itu. Daud menambahkan, Crolla juga memperketat pertahanan dan melindungi perutnya dengan rapat, hal yang tidak terlihat dilakukan pada laga Crolla sebelumnya .
Karena itu, Daud mengaku kesulitan menyarangkan pukulan. Padahal ia dipersiapkan pelatih Pino Bahari, untuk menghujani Crolla dengan pukulan sejak ronde pertama. Ketiga hakim akhirnya memutuskan Crolla menang mutlak.
Sebelum laga itu, Daud menempati peringkat kedua WBA sedangkan Crolla keempat. Keduanya bertarung pada partai WBA Final Eliminator, dan pemenangnya berpeluang menghadapi juara dunia kelas ringan WBA Vasyl Lomachenko (Ukraina). Daud pun harus mengurungkan ambisinya menantang Lomachenko setelah ia dikalahkan Crolla.
Namun, Daud tetap bangga dengan pertarungannya melawan Crolla. "Ini menjadi pertarungan terbesar sepanjang karir saya," kata Daud yang bangga karena pertarungannya didukung promotor ternama, Eddie Hearn dari Matchroom Boxing.
Percaya diri
Daud sebenarnya tampil cukup percaya diri ketika menjejakkan kaki di atas ring. Ketika bel ronde pertama di mulai, ia langsung merangsek Crolla namun petinju berjuluk The Million Dollar Man itu bertahan dengan baik. Di ronde pertama dan kedua Daud mencoba melakukan kombinasi serangan yang mengarah ke wajah Crolla sementara Crolla menyerang perut dan rusuk Daud.
Di ronde-ronde awal Crolla memang hanya mampu bertahan karena Daud bertarung agresif. Daud menyarangkan pukulan-pukulan jarak dekat untuk mengatasi jangkauan pukulan Crolla.
Namun, di ronde ketiga hingga kelima, serangan Daud mulai kendur. Crolla pun membalas dengan menekan Daud dengan hujan pukulan pendek. Crolla mulai mempermainkan stamina Daud dengan pola menyerang lalu lari. Hingga akhir ronde 12 tidak ada petinju yang jatuh.
Ketiga hakim dari Inggris memenangkan Crolla dengan skor 116-112, 116-112, dan 116-112. Pino Bahari mengatakan, kekalahan petinjunya lebih karena Crolla sering memeluk Daud karena dia kewalahan dengan bobot pukulan Daud. "Crolla tidak pernah bertarung seperti itu. Dia selalu menjalani pertarungan dengan jual beli pukulan, bahkan saat melawan Jorge Linares," kata Pino.
Ini adalah kekalahan ketiga bagi Daud dari 42 pertandingan yang telah dijalaninya. Daud membukukan 38 kali kemenangan dengan 26 kali menang KO. sementara Crolla sudah bertarung sebanyak 43 kali dan hasil ini menambah kemenangan Crolla menjadi 34.
Sebelum bertemu Crolla, Daud "Cino" Yordan menjalani pertarungan terakhir pada 23 April 2018 lalu dan berhasil mengalahkan petinju tuan rumah Rusia, Pavel Malikov. Malikov kalah KO pada ronde kedelapan di DIVS Ekaterinburg, Rusia. Adapun Crolla terakhir kali bertarung pada 31 Maret 2018 di Inggris dan menang atas petinju Meksiko Edson Ramirez.
Meski memikirkan tanding ulang, Daud mengatakan timnya tidak mau terburu-buru mengambil keputusan. Menantang kembali Crolla bukan satu-satunya pilihan. Peluang terbuka Daud mencari badan tinju dunia lain untuk menuju kejuaraan dunia. ”Masih ada peluang di WBO, peringkat saya cukup tinggi,” kata Daud, yang kini menempati peringkat kedua kelas ringan WBO.