BERGAMO, MINGGU Tren kemenangan beruntun Inter Milan di Liga Italia harus terhenti di Stadion Atleti Azzurri d’Italia, Minggu (11/11/2018). Di bawah guyuran hujan, tim berjuluk ”Nerazzurri” itu kehilangan konsentrasi dan dilibas Atalanta, 1-4.
Dengan kekalahan ini, Inter gagal meraih delapan kemenangan beruntun dan turun dari peringkat kedua ke peringkat ketiga klasemen dengan 25 poin. Peringkat kedua klasemen ditempati Napoli yang pada Minggu dini hari mengalahkan Genoa, 2-1.
”Sepertinya kami tidak mampu menjaga konsentrasi dalam waktu yang lama,” kata Pelatih Inter Milan Luciano Spalletti. Ketika konsentrasi para pemain Inter buyar, Atalanta mendapat banyak ruang untuk menyerang.
Keempat gol Atalanta itu datang dari serangan yang dibangun dari sisi kiri. Hans Hateboer mencetak gol pertama setelah memanfaatkan umpan silang Robin Gosens pada menit ke-8. Pada babak kedua, dua gol Atalanta tercipta dari sundulan Gianluca Mancini pada menit ke-62 dan Berat Djimsiti pada menit ke-88. Gol Mancini dan Djimsiti datang dari umpan Josip Ilicic.
Atalanta kemudian menambah derita Inter melalui tendangan jarak jauh sang kapten, Alejandro Gomez, pada menit ke-90+4. Sementara Inter hanya bisa menghasilkan satu gol melalui titik penalti yang dieksekusi Mauro Icardi pada menit ke-47.
Dalam laga itu, Inter tidak lagi segarang seperti pada laga-laga sebelumnya. Mereka hanya bisa menembak tepat ke gawang sebanyak dua kali, sedangkan Atalanta sebanyak 10 kali. Inter pun beruntung memiliki kiper setangguh Samir Handanovic yang melakukan total lima penyelamatan penting. Tanpa peran
Handanovic, Inter bisa saja menelan kekalahan lebih telak. Selain kalah, Inter juga harus kehilangan Marcelo Brozovic yang diganjar kartu merah setelah menerima dua kartu kuning.
”Kami harus bisa menerima kekalahan ini. Melalui laga ini, kami akan belajar dari kesalahan dan berusaha untuk tidak mengulanginya,” ujar Spalletti.
Inter dan Spalletti tidak ingin mengulang kenangan pahit musim lalu ketika mereka sudah berhasil mencapai puncak klasemen kemudian kehilangan konsentrasi dan terus melorot hingga ke posisi empat. Persaingan pada musim ini pun juga akan sangat ketat.
Sebaliknya, Atalanta kini justru memulai tren positif. Dengan kemenangan atas Inter, mereka kini meraih empat kemenangan beruntun. ”Ini hasil yang sangat penting bagi kami untuk terus melangkah,” ujar Pelatih Atalanta Gian Piero Gasperini.
Sebelumnya, Atalanta sudah mengalahkan Chievo, Parma, dan Bologna. Kini mereka berada di peringkat keenam dengan mengantongi 18 poin.
Menurut Gasperini, kemenangan-kemenangan itu merupakan buah dari kematangan tim. ”Kami bermain dengan mengutamakan presisi dan kecepatan.
Artinya, kami tidak perlu banyak berlari, tetapi bisa membuat lawan bekerja lebih keras,” ujar Gasperini yang pernah melatih Inter pada 2011.
Kemenangan atas Inter itu juga semakin membuktikan produktivitas gol Mancini. Dalam tiga laga terakhir, bek berusia 22 tahun ini selalu mencetak gol.
Kemenangan ini semakin bermakna bagi Mancini yang mengidolakan mantan bek Inter, Marco Materazzi. Mancini bahkan memiliki tato angka ”23” yang merupakan nomor punggung Materazzi ketika bermain di Inter.(AFP/REUTERS/DEN)