Malam Terburuk ”El Pipita”
MILAN, SENIN Striker AC Milan, Gonzalo Higuain, ingin membuktikan bahwa Juventus, bekas klubnya, telah salah menilai dirinya dalam laga di Stadion San Siro, Milan, Senin (12/11/2018) dini hari WIB.
Namun, upayanya gagal. Juventus menang 2-0 atas Milan dan pemain berjuluk ”El Pipita” itu justru mengalami malam terburuknya.
Higuan, seperti kata bek Milan, Cristian Zapata, merupakan pemain Milan yang paling bersemangat menjamu Juventus. Laga itu menjadi kesempatan pertama Higuain untuk melawan Juventus yang pernah ia bela sejak awal musim 2016-2017 hingga akhir musim 2017-2018.
Kedatangan sang megabintang Cristiano Ronaldo ke Juventus pada awal musim ini merupakan penyebab hengkangnya Higuain ke Milan. Ronaldo membuat Higuain kehilangan tempat di lini depan ”Bianconeri” dan dipinjamkan ke Milan dengan opsi dibeli pada akhir musim ini.
Pada saat yang sama, Leonardo Bonucci juga kembali ke Juventus setelah gagal bersinar di Milan selama satu musim.
Pada laga kemarin itulah Higuain ingin membuat Juventus menyesal telah kehilangan dirinya. Di sisi lain, pemain asal Argentina tersebut ingin membuktikan bahwa Milan telah mendapatkan striker yang tepat untuk mengembalikan karakter Milan sebagai tim besar musim ini.
Namun, harapan El Pipita tidak terwujud malam itu. Mario Mandzukic yang mengisi posisi Higuain di Juventus langsung mencetak gol pada menit kedelapan setelah memanfaatkan umpan bek kiri Alex Sandro.
Pada babak pertama itu, Higuain mendapat kesempatan menyamakan kedudukan melalui tendangan penalti. Namun, tendangannya hanya mengenai tiang gawang. Padahal, itu peluang terbaik Milan untuk mencetak gol ke gawang Juventus yang dari sisi kualitas permainan lebih unggul di atas sang tuan rumah.
Nasib Ronaldo justru lebih baik daripada Higuain. Pada menit ke-81, pemain berjuluk ”CR7” itu mencetak gol kedua Juventus dan mematahkan kutukan di Stadion San Siro. Sepanjang kariernya ketika masih membela Manchester United dan Real Madrid, Ronaldo belum pernah mencetak gol di San Siro, baik saat melawan AC Milan maupun Inter Milan.
Sementara Higuain justru diganjar kartu merah setelah memprotes wasit. Kapten Milan, Alessio Romagnoli, kemudian sampai harus berusaha keras menenangkan Higuain yang ”meledak-ledak”.
”Saya bukan contoh yang baik untuk anak-anak yang menonton laga ini. Namun, kami bukanlah robot. Kami manusia yang punya perasaan,” kata Higuain seusai laga. Ia pun meminta maaf atas perilakunya malam itu.
Pelatih Milan Gennaro Gattuso menilai Higuain tidak kuat menahan beban untuk tampil bagus malam itu. ”Dia juga harus bisa belajar mengendalikan emosi,” kata Gattuso seperti dikutip laman Football-Italia. Padahal, ketika menjadi pemain di Milan, Gattuso juga kerap gagal mengendalikan emosi.
Akibat kekalahan ini, Milan turun dari posisi empat ke peringkat lima Liga Italia dan mengantongi 21 poin. Di laga berikutnya, tanpa Higuain, Milan akan menghadapi laga berat melawan Lazio.
Sementara Juventus semakin kokoh di puncak klasemen dengan 34 poin, diikuti Napoli dan Inter Milan.
Tak lagi ramah
Higuain pun menegaskan bahwa Milan kini tidak lagi ramah untuk para pemain eks Juventus. Nasibnya serupa dengan Bonucci, kapten Milan musim lalu.
Bahkan, pada laga Senin kemarin, fans Milan membentangkan spanduk yang mengatakan Bonucci lebih buruk daripada kapten Francesco Schettino, kapten kapal yang menenggelamkan kapal pesiar Costa Concordia dan mengakibatkan 32 orang tewas pada 2012.
Nasib Higuain dan Bonucci tak sebaik Roberto Baggio, Filippo Inzaghi, Andrea Pirlo, atau Zlatan Ibrahimovic yang tetap bersinar sejak pindah ke Milan dari Juventus. (AFP/REUTERS/DEN)