Langkah Masih Berat
Kemenangan atas Timor-Leste melegakan, tetapi jauh dari memuaskan. Anak asuh Bima Sakti ini perlu membenahi organisasi permainan dan pertahanan sebelum menghadapi Thailand.
JAKARTA, KOMPAS Indonesia berhasil menempati peringkat kedua klasemen sementara Grup B Piala AFF 2018 setelah mengalahkan Timor-Leste, 3-1, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (13/11/2018).
Namun, langkah skuad ”Garuda” masih berat karena harus membenahi organisasi permainan tim dan lini pertahanan sebelum menghadapi Thailand, lawan berikutnya.
Kemenangan yang diraih Indonesia tidaklah mudah. Pada babak pertama, Timor-Leste justru memegang kendali permainan. Mereka berhasil menekan Indonesia dan terus menyerang, terutama dari sektor sayap. Timor-Leste tampak tidak seperti tim yang baru dibantai Thailand, 0-7, pekan lalu.
Mimpi buruk bagi Indonesia terjadi pada menit ke-48 ketika pemain Timor-Leste, Rufino Gama, mencetak gol dengan tendangan dari luar kotak penalti.
Situasi ini menambah tekanan kepada tuan rumah, yang pekan lalu secara mengejutkan kalah dari Singapura, 0-1. Skuad Garuda semakin frustrasi ketika tembakan mereka selalu melenceng ketika mendapat ruang di area pertahanan Timor-Leste.
Namun, pada babak kedua itu, Pelatih Indonesia Bima Sakti melakukan beberapa pergantian pemain yang kemudian bisa mengubah permainan. Ia memasukkan Riko Simanjuntak menggantikan Febri Haryadi dan kemudian Stefano Lilipaly menggantikan Septian David Maulana.
Riko beberapa kali berhasil membangun serangan dari sektor sayap kanan. Pemain Persija Jakarta itu pandai meliuk-liuk di sektor sayap dan memberikan umpan silang.
Militansi Riko pun memacu semangat pemain lain untuk lebih agresif menyerang. Hasilnya, pada menit ke-60, Indonesia menyamakan kedudukan 1-1 lewat tendangan bek sayap Alfath Fathier.
Sembilan menit kemudian, Lilipaly menambah keunggulan Indonesia menjadi 2-1 melalui titik penalti. Dengan keunggulan itu, organisasi tim Garuda jauh lebih baik jika dibandingkan dengan babak pertama.
Gol ketiga Indonesia tercipta berkat kecerdikan Riko memberi asis kepada Alberto Goncalves alias Beto pada menit ke-82.
”Meski kami kesulitan dan permainan kami kurang enak dilihat, yang penting kami tetap diberi kemenangan,” kata Andik seusai laga.
Kemenangan ini membuat Indonesia kini mengumpulkan tiga poin dan berada di peringkat kedua klasemen sementara Grup B. Thailand juga memiliki tiga poin, tetapi berada di puncak klasemen karena unggul produktivitas gol.
Beban berat
Adapun Filipina menang atas Singapura, 1-0, pada laga yang berlangsung di Stadion Panaad, Filipina, Selasa malam. Dengan demikian, Thailand, Indonesia, Filipina, dan Singapura kini sama-sama memiliki tiga poin, sementara poin Timor-Leste masih kosong. Hanya ada dua tim peringkat teratas klasemen yang akan melaju ke babak semifinal.
Permainan Indonesia yang kurang enak dilihat, kata Andik, akibat beban yang dipikul para pemain sangat berat. Sebagai finalis Piala AFF 2016, Indonesia tahun ini menargetkan untuk menjadi juara.
Kekalahan dari Singapura pada pekan lalu membuat para pemain Indonesia merasa harus tampil baik saat melawan Timor-Leste.
Apalagi akibat kekalahan itu dan ditambah dengan ketidakpuasan para fans Garuda terhadap kinerja PSSI, muncul gerakan untuk memboikot laga kontra Timor-Leste di jagat maya berupa tagar kosongkan GBK.
Malam itu hanya ada sekitar 15.000 penonton di stadion, sedangkan PSSI menjual sebanyak 65.000 lembar tiket.
Untuk mengatasi tekanan yang ada, Andik dan kawan-kawan pun berusaha mencetak gol cepat ke gawang Timor-Leste. Namun, hal itu justru membuat permainan mereka menjadi kacau. Mereka selalu mudah kehilangan bola dan tembakan menjadi tidak akurat.
Meski berhasil melepaskan beban dan menang atas Timor-Leste, Bima Sakti meminta para pemain untuk tidak jemawa. ”Ini masih belum apa-apa dan kami harus fokus pada laga berikutnya,” katanya.
Laga tandang melawan Thailand pada Sabtu (17/11) jauh lebih berat. Dalam sejarah AFF, Indonesia belum pernah menang di Stadion Rajamangala, Bangkok. Kemenangan atas Thailand juga dibutuhkan untuk mengamankan kans lolos ke babak semifinal.
”Kami akan benahi organisasi permainan dan pertahanan,” kata Bima Sakti. Di lini pertahanan, Bima Sakti merasa komunikasi antarpemain masih sangat kurang.
Sementara itu, Pelatih Timor-Leste Norio Tsukitate yang telah merasakan kehebatan Thailand tidak mau membandingkan Indonesia dengan Thailand.
”Indonesia dan Thailand jelas punya gaya yang berbeda. Untuk laga malam ini, Indonesia menang karena kami melakukan banyak kesalahan,” katanya. (DEN)