Upaya menemukan ganda campuran tangguh setelah mundurnya Liliyana Natsir tidak mudah. Tontowi Ahmad/Della Destiara langsung tersingkir pada laga perdana mereka di Hong Kong Terbuka.
HONG KONG, SELASA--Tontowi Ahmad memulai perjalanan baru. Setelah berpasangan dengan Liliyana Natsir sejak 2010, dia mendapat partner baru menuju Olimpiade London 2012. Owi, panggilannya, mengawali langkah baru dengan bermain bersama Della Destiara Haris, yang selama ini bermain di ganda putri.
Debut mereka dijalani di Hong Kong Terbuka, Selasa (13/11/2018). Namun, perjalanan mereka di Hong Kong Coliseum hanya berlangsung 32 menit. Owi/Della dikalahkan juara All England asal Jepang, Yuta Watanabe/Arisa Higashino, 15-21, 9-21.
Pada gim pertama, Owi/Della sebenarnya bisa mengimbangi permainan cepat Watanabe/Higashino, meski melakukan beberapa kesalahan pada akhir gim. Namun, mereka kesulitan menghadapi tekanan dan kecepatan lawan pada gim kedua.
Della, dalam laman resmi PP PBSI, mengatakan, mereka belum padu karena dia sudah lama tak bermain ganda campuran. ”Rasanya memang agak kagok. Pola mainnya juga beda sekali dengan ganda putri. Terakhir kali bermain ganda campuran tahun 2014 dengan Kevin (Sanjaya Sukamuljo). Sekarang main lagi dan langsung di level Super 500, jadi masih belum maksimal,” ujar Della.
Pada ganda putri yang didominasi permainan reli panjang, pemain membutuhkan kekuatan daya tahan. Rotasi dua pemain ganda putri pun lebih fleksibel. Adapun pada ganda campuran, pemain putri lebih dominan bermain di depan net sebagai pengatur serangan.
”Sebenarnya saya antusias berpasangan dengan partner baru, tetapi kami belum dapat ikatannya. Kami baru latihan satu kali,” kata Owi.
”Kami harus banyak latihan lagi, kalau langsung bertemu lawan seperti ini dan main begini, jujur masih berat. Apalagi, Watanabe/Higashino sudah lama berpasangan. Di gim pertama, saya percaya diri main dengan Della, tetapi di gim kedua kami kurang sabar dan pola mainnya tidak dapat,” lanjut Owi.
Menjelang pensiunnya Butet, panggilan Liliyana, pada Februari 2019, pelatih ganda campuran pelatnas Richard Mainaky mencari penerus Owi/Butet. Owi pernah dipasangkan dengan Gloria Emanuelle Widjaja, yang saat ini permainannya dimatangkan dengan Hafiz Faizal. Tahun ini mereka menjuarai Thailand Terbuka, Juli, namun setelah itu tak konsisten bersaing pada level tinggi.
Sebelum tampil bersama Della, Owi direncanakan berpasangan dengan pemain muda, Winny Oktavina Kandow (20 tahun). Namun, berdasarkan masukan dari Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PBSI Susy Susanti, Owi dicoba juga berpasangan dengan Della.
”Mestinya dengan memasangkan dua pemain senior (Owi dan Della), hasilnya bisa bagus. Kita lihat dulu penampilan mereka dalam beberapa turnamen,” kata Richard.
Setelah tampil di Hong Kong Terbuka, Owi/Della akan turun di India dan Korea Selatan dua pekan ke depan. Adapun bersama Butet, Owi telah menjalani turnamen terakhir di luar Indonesia, yaitu China Terbuka, pekan lalu. Mereka terhenti pada perempat final.
Menurut Richard, sebagai perpisahan, Butet kemungkinan bermain bersama Owi pada Indonesia Masters 2019. Namun, terbuka peluang Butet dipasangkan pemain lain.
Pelatnas ganda campuran utama juga memiliki Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Ronald/Anisa Saufika. Seperti para pemain lainnya, mereka harus bersiap menghadapi kualifikasi Tokyo 2020 yang berlangsung April 2019-April 2020.
Di Hongkong, Praveen/Melati bermain tiga gim pada babak pertama saat melawan pasangan tuan rumah, Chang Tak Ching/Ng Wing Yung, 18-21, 21-15, 21-15. Adapun Ronald/Annisa menyingkirkan unggulan kelima asal China, Zhang Nan/Li Yinhui, 21-14, 21-15.
Rabu ini, Hafiz/Gloria akan berhadapan dengan ganda Hongkong lainnya, Yonny Chung/Wu Yi Ting. Akan tampil juga pemain nomor lainnya, di antaranya Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, dan Greysia Polii/Apriyani Rahayu.
Seperti pada China Terbuka, Anthony dan Jonatan berpeluang bertemu pada babak kedua. Anthony memenangi laga itu 22-20, 20-22, 21-11.