JAKARTA, KOMPAS - Atlet pemusatan latihan nasional atletik tengah fokus pada penguasaan dan pematangan teknik di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta. Mereka berupaya meningkatkan performa untuk menghadapi ajang SEA Games 2019 dan Olimpiade Tokyo 2020.
Dalam latihan hari Selasa (13/11/2018), para atlet membenahi teknik sejumlah gerakan lari, seperti ayunan tangan, kecondongan tubuh, dan posisi kepala ketika berlari. Atlet senior dan yunior berlatih koordinasi dengan berlari kecil sambil mengangkat lutut sepinggul.
”Teknik adalah nomor satu dalam berlari. Oleh karena itu, semua gerakan harus benar,” kata pelatih kepala sprinter di pelatnas, Eni Nuraeni Sumartoyo.
Pada latihan tersebut, Eni menekankan pentingnya kecondongan tubuh yang sejajar dengan posisi kepala saat berlari.
Selain itu, siku juga menekuk sempurna membentuk sudut 90 derajat sehingga gerakan lebih efisien dan dapat menambah kecepatan lari. Gerakan itu dilakukan secara rileks agar tenaga tidak cepat terkuras.
Untuk memperbaiki kekurangan pada atlet-atlet asuhannya, Eni yang menjadi pelatih sejak 2006 itu merekam kegiatan latihan. Dari rekaman video, ia menganalisis kesalahan gerakan atlet dan mengevaluasinya.
Atlet pelatnas asal Jawa Timur, Mochammad Bisma Diwa Abina (23), mengaku masih harus terus memperbaiki gerakan dan teknik dalam berlari. Dengan teknik berlari yang sempurna, ia berharap mampu mengungguli atlet yang memiliki kekuatan fisik, tetapi lemah dalam penguasaan teknik.
ASEAN University Games
Dalam waktu dekat, sebanyak 15 atlet atletik akan tampil di ASEAN University Games di Myanmar, 12-16 Desember. Ajang tersebut akan menjadi evaluasi bagi atlet pelatnas setelah jeda sebulan seusai Asian Games 2018.
Pelatih pelatnas lari gawang 100 meter dan 110 meter, Fitri ”Ongky” Haryadi, mengatakan, atlet lari gawang putri dan atlet lari gawang putra andalan, yaitu Emilia Nova dan Rio Maholtra, akan dikirimkan pada ajang itu.
”Ini untuk tes awal saja. Dengan latihan satu bulan setengah ini, saya mau lihat hasilnya seperti apa,” ujarnya. Meski demikian, ia berharap atletnya bisa memberikan penampilan terbaik.
Pada sesi latihan lari gawang, Ongky tidak hentinya mengingatkan atlet binaannya agar melakukan teknik melompat dan gerakan tangan saat mengayun secara benar. Adapun Rio masih kerap melakukan kesalahan saat melompat.
”Tangan dia masih terlalu di bawah saat melompat. Seharusnya gerakan tangan menekuk tidak terlalu rendah dan mengayun secara cepat,” kata Ongky.
Adapun pada ajang tersebut, Rio akan bertanding pada nomor lari gawang 110 meter. ”Saya ingin memperbaiki catatan waktu 14,2 detik saat meraih medali perak pada Kejuaraan ASEAN University Games 2016 di Singapura,” kata Rio. (E14/E20)