JAKARTA, KOMPAS - Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta membutuhkan kepastian dari pemerintah untuk mendapatkan hibah peralatan bekas pertandingan Asian Games 2018. Dispora DKI bingung dengan mekanisme permohonan hibah.
Sebelumnya, pada Kamis (8/11/2018), Dispora DKI baru mendapatkan informasi dari Kementerian Pemuda dan Olahraga bahwa pihaknya juga bisa meminta alat pertandingan bekas Asian Games.
Mereka baru diberi informasi tersebut setelah proses pengajuan hibah alat antara cabang olahraga dan Kemenpora berlangsung sebulan.
Setelah mengetahui memiliki peluang, Dispora DKI lantas mencoba mengirimkan surat permohonan. Akan tetapi, mereka terkendala karena belum mengetahui daftar alat yang tersedia untuk dihibahkan.
”Kami sudah minta ke Kemenpora, tetapi sampai saat ini belum ada. Daftar itu sangat penting sebagai pedoman kami untuk melihat alat apa saja yang perlu dimasukkan ke surat permohonan,” kata Kepala Seksi Sarana Dispora DKI Tri Mursilah, saat dihubungi, Rabu (14/11).
Masalah ini menghambat DKI untuk segera mengajukan surat permohonan. Padahal, pada pertemuan dengan Kemenpora, Kamis lalu, mereka diminta mengirimkan surat secepat mungkin.
Sebab, tenggat sewa gudang Inasgoc yang menampung barang Asian Games akan habis pada 30 November 2018. Artinya, alat harus berpindah tangan sebelum tanggal tersebut.
Untuk itu, Tri meminta kepastian terkait hibah alat. Menurut dia, alat berstandar nasional sangat penting untuk pembinaan atlet DKI. Alat-alat itu akan digunakan untuk mengganti peralatan latihan yang sudah usang di Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Ragunan yang merupakan tempat berlatih atlet Pusat Pelatihan Olahraga Pelajar (PPOP).
”Kami sangat butuh alat untuk meningkatkan kualitas pembinaan usia muda, baik atlet daerah maupun nasional yang berlatih di Ragunan,” ucapnya.
Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto menyampaikan, daerah yang terkait penyelenggaraan Asian Games, yaitu Jakarta, Sumatera Selatan, dan Jawa Barat, berpeluang mendapatkan hibah alat. Namun, mereka hanya menjadi prioritas ketiga.
Prioritas pertama adalah cabang olahraga. Prioritas berikutnya, Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) yang berada di semua daerah di Indonesia.
”Intinya, ajukan dulu saja surat keinginan untuk hibah. Nanti kami yang tentukan. Masih mungkin diberikan ke daerah karena tidak semua cabang bisa menampung alat karena tidak punya gudang,” kata Gatot. (KEL)