LONDON, SELASA--Pertandingan melawan Kevin Anderson menjadi laga wajib menang bagi Roger Federer agar tak terhenti pada penyisihan grup turnamen Final ATP di London, Inggris. Federer, enam kali juara turnamen tersebut, bahkan, harus menggantungkan nasibnya pada hasil laga lain.
Dari dua pertandingan yang telah dijalani, Federer berada pada peringkat ketiga Grup Lleyton Hewitt, di bawah Anderson dan Kei Nishikori, serta di atas Dominic Thiem.
Federer akhirnya membuka peluang ke semifinal sebagai peringkat dua teratas setelah mengalahkan Thiem, 6-2, 6-3, di The O2 Arena, Selasa (13/11/2018) malam waktu setempat atau Rabu dini hari WIB. Dua hari sebelumnya, kejutan ketika Federer ditaklukkan Nishikori.
Dengan posisi seperti pada klasemen saat ini, Federer pun wajib menang atas Anderson, Kamis. Itu pun nasibnya masih tergantung pada hasil pertandingan antara Nishikori melawan Thiem.
Federer akan otomatis lolos, bahkan menjadi juara grup, jika dia menang dan Thiem menang. Namun, jika Nishikori menang, Federer harus menang dua set untuk lolos ke semifinal.
Petenis Swiss berusia 37 tahun itu masih berpeluang lolos jika kalah namun dengan skenario lain, yaitu Thiem menang dalam dua set.
Kekalahan Federer dari Nishikori tak hanya menyulitkan Federer. Hal ini juga membuat skenario penentuan dua besar Grup Lleyton Hewitt rumit. Anderson yang telah dua kali menang, atas Thiem dan Nishikori, juga masih terancam tak lolos.
Jika Federer pada akhirnya tersingkir pada penyisihan grup, ini akan menjadi yang kedua setelah 2008. Saat itu, dia kalah bersaing dengan Andy Murray dan Gilles Simon.
Federer selalu lolos ke Final ATP, yang hanya diikuti delapan petenis terbaik setiap musim, sejak 2001. Hanya pada 2016 dia absen karena tak bertanding sejak pertengahan musim akibat cedera. Kecuali 2008, dia selalu lolos dari persaingan di grup, bahkan enam kali menjadi juara.
Federer tak mau ambil pusing dengan perhitungan matematis soal peluangnya. Dia hanya menargetkan bermain maksimal saat melawan Anderson seperti ketika mengalahkan Thiem.
”Saya senang dengan penampilan hari ini karena tak terbiasa kalah pada pertandingan pertama lalu harus bangkit. Bermain dalam format round robin selalu memunculkan ketegangan. Semoga Kamis nanti Anderson tak bermain seperti siang ini,” kata Federer yang kalah pada perempat final Wimbledon dari Anderson pada pertemuan terakhir mereka.
Tampil sebelum laga Federer melawan Thiem, Anderson menang telak 6-0, 6-1 atas Nishikori. Dalam laga yang berlangsung 1 jam 4 menit itu, Anderson hampir tampil prima. Dia memenangi 56 dari 85 poin yang diperebutkan (66 persen), termasuk 10 as.
Anderson, yang tinggal di Florida, AS, mendonasikan 100 dollar AS dari setiap as untuk Pemadam Kebakaran AS yang berjuang mengatasi kebakaran di California yang telah menewaskan 42 orang. Pelatih Anderson, Brad Stine, tinggal di dekat area yang terbakar.
”Itu menjadi salah satu penampilan terbaik saya. Saya tampil konsisten menghadapi tekanan, saya bermain sangat baik,” kata Anderson usai mengalahkan Nishikori.
Pada Grup Gustavo Kuerten, pertandingan Rabu malam mempertemukan sesama petenis yang menang pada pertandingan pertama, yaitu Novak Djokovic dan Alexander Zverev. Pada pertandingan lain, Marin Cilic berhadapan dengan John Isner. (Reuters/AFP)