Penghormatan untuk ”Wazza”
LONDON, RABU Laga persahabatan antara Inggris dan Amerika Serikat di Stadion Wembley, London, Jumat (16/11/2018) pukul 03.00 WIB, akan menjadi laga yang spesial bagi Wayne Rooney.
Mantan striker Inggris yang dijuluki ”Wazza” ini akan menjalani laga terakhirnya bersama tim nasional Inggris.
Rooney sebenarnya telah menyatakan pensiun dari tim nasional pada 2017. Ia tampil terakhir kali saat Inggris menggilas Skotlandia, 3-0, di Wembley pada 11 November 2016.
Saat itu ia masih memakai seragam Manchester United. Kini, Rooney yang berumur 33 tahun bermain untuk DC United, klub di Liga Mayor Amerika Serikat.
Meski Rooney sudah lama menyatakan pensiun, Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) merasa perlu menggelar laga untuk menghormati jasa Rooney. Bermain untuk timnas Inggris sebanyak 119 laga sejak 2003, Rooney telah mencetak 53 gol dan kini masih tercatat sebagai pencetak gol terbanyak di timnas.
Berkat talentanya itulah Rooney mendapat julukan ”Wazza” yang mengacu pada julukan ”Gazza” yang dimiliki mantan pemain Inggris lainnya, Paul Gascoigne. Rooney dan Gascoigne sama-sama pernah menjadi ”anak ajaib” karena mampu menunjukkan talenta luar biasa saat memulai debutnya bersama timnas.
Keputusan FA untuk membuat laga perpisahan ini pun membuat Rooney merasa sangat terhormat. ”Banyak pemain Inggris yang lebih tua, mereka yang memenangi Piala Dunia, tidak mendapat penghormatan yang selayaknya,” ujar Rooney, Selasa (13/11) waktu setempat, di Inggris.
Menimbulkan polemik
Namun, laga perpisahan itu justru menimbulkan polemik karena banyak pihak yang merasa penghormatan untuk Rooney terasa berlebihan. Salah satunya adalah mantan kiper Inggris, Peter Shilton.
”Penampilan di timnas seharusnya tidak diberikan seperti layaknya hadiah. Hormati Rooney dengan sebuah acara di lapangan dan biarkan para pemain muda yang berlaga,” kata Shilton melalui akun Twitter miliknya, Senin pekan lalu.
Dengan menjalani laga kontra AS nanti, Rooney akan menggenapi penampilannya di timnas Inggris menjadi 120 kali. Adapun Shilton merupakan pemain yang tampil paling banyak bersama timnas Inggris, yaitu 125 kali.
Tidak hanya Shilton yang menolak, mantan pemain Blackburn Rovers, Chris Sutton, juga menganggap laga bagi Rooney nanti akan menurunkan esensi ”jam terbang” di timnas. Idealnya, seorang pemain akan berjuang mati-matian untuk mendapatkan tempat di timnas, bukan mendapatkannya secara cuma- cuma.
Rooney pun menyadari akan banyak pihak yang merasa keberatan. Namun, ia mengingatkan bahwa ia sendiri tidak meminta untuk dibuatkan laga penghormatan. FA yang kemudian berinisiatif untuk membuat hal ini terjadi.
Selain itu, laga kontra AS nanti juga menjadi laga amal. Sebagian uang hasil penjualan tiket akan didonasikan kepada Rooney Foundation, sebuah yayasan kemanusiaan yang fokus membantu anak-anak yang kurang beruntung. Tiket pun sudah terjual lebih dari 20.000 lembar.
”Jadi, laga ini akan berbeda. Saya tidak memaksa semua orang untuk setuju, tetapi yang terpenting adalah ada uang yang dikumpulkan untuk amal,” kata Rooney.
Lagi pula Inggris akan melawan AS, negara tempat Rooney saat ini menghabiskan sisa masa kariernya. Laga ini merupakan momen yang tepat untuk menghormati Rooney.
Pelatih Inggris Gareth Southgate pun terkejut ada banyak orang yang bereaksi negatif terhadap Rooney. ”Sangat disayangkan karena kami ingin menghormati pemain yang luar biasa.
Namun, menurut saya, jasanya di timnas sering dipandang remeh,” ujar Southgate, seperti dikutip laman The Guardian. (AFP/REUTERS/DEN)