LONDON, KAMIS Tak salah jika Roger Federer dijuluki petenis terbaik sepanjang masa. Kalah pada penampilan pertama di Final ATP, dia bangkit pada saat yang tepat. Federer lolos ke semifinal sebagai juara Grup Lleyton Hewitt.
Memasuki The O2 Arena, London, Inggris, Kamis (15/11/2018) malam waktu setempat atau Jumat dini hari WIB, Federer sadar bahwa dirinya harus tampil dengan kemampuan terbaiknya untuk lolos ke semifinal.
Apalagi, sang lawan, Kevin Anderson, mengalahkannya pada pertemuan terakhir mereka di perempat final Wimbledon, Juli lalu. Tertinggal pada dua set pertama ketika itu, Anderson berbalik menang 2-6, 6-7 (5), 7-5, 6-4, 13-11.
Anderson juga mengantongi dua kemenangan pada dua pertandingan sebelumnya. Adapun Federer ditaklukkan Kei Nishikori pada penampilan pertamanya dalam dua set serta menang atas Dominic Thiem pada laga berikutnya.
Federer merespons tantangan itu dengan penampilan solid. Kemenangan 6-4, 6-3 atas Anderson tak hanya meloloskan Federer ke semifinal untuk ke-15 kali dari 16 penampilan di Final ATP, tetapi juga menempatkannya di puncak klasemen Grup Lleyton Hewitt. Ia naik dua peringkat dari posisi sebelum mengalahkan Anderson.
”Saya sudah terbiasa kalah, tetapi tak boleh larut dalam kekalahan itu. Saya harus fokus pada pertandingan berikutnya. Saat memasuki lapangan hari ini, tentu saja saya ingin menang. Jika itu terjadi, bagus. Jika tidak, tak apa-apa.
Saya senang masih hidup,” tutur Federer, dalam laman resmi ATP, seusai laga.
Servis akurat serta variasi groundstroke keras dan pukulan slice yang menipu lawan mengantarkan Federer ke empat besar untuk melawan peringkat kedua Grup Gustavo Kuerten.
Salah satu pukulan backhand passing shot yang menghasilkan winner pada set kedua disambut riuh tepuk tangan penonton di stadion.
Federer pun menjadi petenis pertama yang mematahkan servis Anderson dalam Final ATP ini. Anderson tak pernah menghadapi break point lawan saat berhadapan dengan Thiem dan Nishikori.
”Saya pikir, sikap saya sangat bagus hari ini. Saya berusaha tampil agresif dan bermain dengan variasi slice yang bagus,” kata Federer yang hanya sekali tersingkir pada penyisihan grup, yaitu pada 2008. Selebihnya, dia enam kali menjadi juara.
Tiket semifinal juga didapat Anderson yang menempati peringkat kedua. Meski kalah, dia menang lebih banyak dari Nishikori dan Thiem, yang masing-masing sekali menang dan dua kali kalah.
Itu terjadi setelah Thiem menang atas Nishikori, 6-1, 6-4. Anderson pun menjadi petenis Afrika Selatan pertama yang lolos ke semifinal turnamen akhir musim tersebut.
”Saya sedikit kecewa karena pekan ini sebenarnya sudah tampil baik. Namun, di sisi lain, saya senang bisa ke semifinal,” kata Anderson yang menjalani debut di Final ATP.
Anderson akan berhadapan dengan juara Grup Gustavo Kuerten yang kemungkinan ditempati Djokovic. Kecuali jika Djokovic kalah dari Marin Cilic, dan John Isner menang atas Alexander Zverev, Jumat malam hingga Sabtu dini hari WIB.
Jika Djokovic bertahan di posisi teratas, Federer pun terhindar dari pertemuan dengan petenis nomor satu dunia itu pada semifinal.