JAKARTA, KOMPAS — Para pecatur muda mendominasi Festival Catur Japfa yang berakhir pada Sabtu (17/11/2018) di Jakarta. Pecatur nasional, IM Novendra Priasmoro (18) dan WIM Dita Karenza (18), menjuarai kategori senior putra dan senior putri.
”Saya gembira para pecatur muda mendominasi festival catur ini. Itu pertanda regenerasi dan pembinaan berlangsung dengan baik. Percasi akan terus menggalakkan pembinaan bagi pecatur muda,” kata Utut Adianto, Ketua Umum PB Percasi.
Novendra menjadi satu-satunya pecatur yang tidak terkalahkan pada kategori senior putra dan mengumpulkan delapan poin dari sembilan babak. Novendra menang tujuh kali dan dua kali ditahan remis.
”Festival ini sangat berat karena para pecatur andal nasional ikut berlaga. Saya beruntung karena tidak bertemu dengan GM Susanto Megaranto, yang kalah pada babak kedua, sehingga saya bisa sampai ke puncak,” kata Novendra.
Pada laga terakhir, Novendra melawan Irwanto. Novendra yang memainkan buah catur hitam bertarung sangat ketat sampai langkah ke-30.
Pemilik dua norma grandmaster itu hanya unggul satu kuda dan satu bidak, tetapi posisinya mampu mengurung raja. Irwanto akhirnya menyerah karena dalam tiga langkah raja pasti mati di tangan Novendra.
Pada laga lain, Dita Karenza menjadi juara pada kategori senior putri dengan mengumpulkan tujuh poin, hasil dari enam kali menang, dua kali remis, dan satu kali kalah. Dita sangat gembira karena posisi puncak itu didapatnya dengan sedikit keberuntungan.
”Sebelum babak kesembilan, ada empat pecatur, termasuk saya, yang mengumpulkan enam poin. Semula saya di posisi keempat. Saat menang pada babak kesembilan, saya masih harus menunggu hasil dua pecatur lainnya sebelum dapat naik ke puncak,” kata Dita.
Pada laga terakhir, Dita menghadapi Diajeng Theresa Singgih. Dita mencoba menekan sejak awal laga, tetapi Diajeng terus menangkisnya.
Dita sempat unggul satu bidak, tetapi Diajeng segera membalasnya. Keunggulan Dita akhirnya menjadi lebih mutlak saat jebakannya membuat Diajeng kehilangan benteng.
Dengan keunggulan kualitas dan posisi, Dita terus menekan dan memaksa Diajeng menyerah karena terjepit.
Pada laga Dwitarung Internasional, WGM Medina Warda Aulia kembali bermain remis melawan WGM Janelle Mae B Frayna dari Filipina pada babak kelima. Dengan hasil itu, Medina menjadi pemenang dengan skor 3,5-1,5.
Pada babak terakhir yang sudah tidak menentukan, Medina berani bertukar perwira dengan Frayna. Medina dan Frayna saling memasang jebakan sehingga kualitas perwira keduanya selalu imbang. Saat perwira hanya tersisa satu, kedua pecatur itu sepakat untuk remis.