JAKARTA, KOMPAS Persaingan ketat di Liga Kompas Kacang Garuda U-14 menuntut para pemain untuk selalu dalam kondisi prima setiap pekan. Tanpa kesiapan itu, momentum untuk meraih poin penting bakal terbuang sia-sia.
Hal itu yang dialami Sekolah Sepak Bola (SSB) Salfas Soccer ketika bertemu Ragunan Soccer School pada pekan ke-12 di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (18/11/2018). Duel dua tim papan atas itu pun dimenangi Ragunan dengan skor 1-0.
Dengan kemenangan itu, Ragunan semakin kokoh di puncak klasemen dengan 30 poin. Adapun Salfas bertahan dengan 24 poin dan melorot dari peringkat kedua ke peringkat ketiga. Peringkat kedua diambil alih Bina Taruna yang mengalahkan Jakarta Football Academy (JFA), 1-0, dan mengumpulkan 26 poin.
”Pemain kami kelelahan karena selama tiga hari sebelumnya mengikuti Porkot (Pekan Olahraga Kota) Tangerang,” kata Pelatih Salfas Irwan Salam. Porkot merupakan turnamen yang digelar oleh Pemerintah Kota Tangerang untuk mencari bibit atlet potensial berbagai cabang olahraga, termasuk sepak bola.
Akibatnya, stamina para pemain Salfas sudah berkurang ketika menghadapi Ragunan. Padahal, Salfas butuh kemenangan untuk menyamai poin Ragunan.
Pada laga kemarin, para pemain Salfas sudah bisa mengimbangi permainan Ragunan yang lebih terorganisasi. Mereka juga mampu membangun pertahanan yang kokoh.
Namun, gawang Salfas justru kebobolan ketika Ragunan mendapat tendangan bebas pada menit ke-57. Pengambil tendangan bebas itu, Muhammad Daffa Fahreza, menembakkan bola mendatar yang salah diantisipasi para pemain Salfas.
”Seharusnya memang para pemain yang menjadi pagar tidak melompat,” kata Irwan. Meski demikian, Irwan tetap bangga karena para pemainnya tetap mampu tampil baik walaupun kelelahan.
Menurut Irwan kekalahan ini tidak lantas membuat mental para pemain ambruk. Ia dan pemain sadar bahwa mereka harus selalu fokus ketika mengikuti Liga Kompas.
Karena itu, Liga Kompas juga memiliki regulasi untuk melarang para pemain tampil dalam dua kompetisi panjang atau liga secara bersamaan. Larangan ini tidak berlaku untuk kompetisi pendek atau turnamen yang berlangsung beberapa hari.
Kendala yang dialami Salfas pun menjadi keuntungan Ragunan. ”Saya lega. Keberuntungan ada di kami. Permainan kedua tim sama-sama bagus,” ujar Pelatih Ragunan Soccer School Rasyito Amsa.
Meski bisa menjaga jarak dari Salfas, Rasyito mengatakan, timnya masih jauh dari aman karena kompetisi masih panjang. Tekanan justru semakin besar karena mereka harus terus mempertahankan konsistensi.
Akhiri kebuntuan
Pesaing terdekat Ragunan kini Bina Taruna yang pada laga kemarin sukses mengakhiri kebuntuan sejak pekan kesembilan. Dalam tiga pekan terakhir, Bina Taruna mendapat satu hasil imbang dan dua kekalahan.
Pada pekan kesembilan, mereka ditahan imbang Ragunan, 1-1. Pekan berikutnya, mereka dikalahkan Benteng Muda IFA, 0-1, dan pada pekan ke-11, tim asuhan Pelatih Saut L Tobing ini dibungkam Salfas, 0-3.
Bina Taruna kembali ke jalur kemenangan dengan mengalahkan tim juara bertahan, JFA, 1-0. Meski bisa kembali menang, Saut L Tobing masih kurang puas.
”Permainan kami masih di bawah standar. Saya rasa pemain masih punya banyak beban,” kata Saut L Tobing. Hal ini yang menjadi pekerjaan rumah supaya mereka bisa bertahan di peringkat atas.
Saat melawan JFA, Saut menilai para pemainnya kurang bermain lepas meski sudah bisa mencetak gol pada menit ke-17. Dengan keunggulan itu, para pemain Bina Taruna seharusnya bisa semakin menekan lawan dan menambah keunggulan.
Hasil positif juga diraih ASIOP Apacinti yang mengalahkan Villa 2000 dengan skor 1-0. Gol semata wayang itu dicetak Rayhan Everhard Bollemeyer, menit ke-24.
Menurut Pelatih ASIOP Apacinti Ilham, kemenangan ini merupakan buah dari latihan tim yang kini semakin efektif. Jumlah pemain yang datang di setiap latihan makin banyak. Beberapa waktu lalu tidak banyak pemain yang datang berlatih karena memiliki banyak tugas di sekolah.
”Jadi, komunikasi tidak terputus,” kata Ilham. Dengan meningkatnya kehadiran pemain dalam latihan, pelatih semakin mudah menyampaikan materi. Kerja sama tim pun dapat dibangun dengan baik. Kemenangan atas Villa 2000 ini menjadi motivasi untuk menghadapi laga selanjutnya. (IGA/DEN)