JAKARTA, KOMPAS Tim nasional sepak bola Indonesia tidak memiliki konsistensi sehingga harus menapaki jalan terjal untuk menembus babak semifinal Piala AFF 2018. Inkonsistensi tim ”Garuda” ini yang mulai dibenahi saat berlatih di Lapangan ABC, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (20/11/2018).
Latihan pada Selasa pagi itu merupakan latihan timnas pertama setelah menjalani laga tandang di Thailand dan kalah 2-4, Minggu (18/11). Mereka masih punya waktu empat hari sebelum menghadapi Filipina, Minggu (25/11), di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Dalam persiapan kali ini, Pelatih Indonesia Bima Sakti teringat kritik dari Pelatih Thailand Milovan Rajevac saat mereka bertemu pada laga Minggu lalu. ”Ia (Rajevac) mengatakan, permainan Indonesia (saat lawan Thailand) luar biasa pada babak pertama, tetapi kenapa tidak konsisten (pada babak kedua),” kata Bima.
Kritik itu pun dianggap Bima sebagai bahan koreksi penting. Tim Garuda, pada saat melawan Thailand, memang bisa tampil agresif sejak awal laga dan bisa unggul lebih dulu berkat gol keras Zulfiandi pada menit ke-29.
Namun, ketika Thailand kemudian bisa membalikkan keadaan dengan membalas dua gol pada babak pertama, mental para pemain Indonesia menjadi ambruk. Itulah yang membuat Garuda tidak konsisten selama babak kedua.
Oleh karena itu, Bima perlu memperkuat mental para pemain agar tidak mudah menyerah. Di sisi lain, Bima juga masih punya pekerjaan rumah untuk membenahi lini pertahanan yang masih rapuh. Dengan pertahanan yang buruk dan mudah kebobolan, pemain akan semakin kesulitan menjaga mental.
Jika Bima memainkan Awan Setho Raharjo sebagai kiper utama saat melawan Thailand, pada laga kontra Filipina nanti Bima diprediksi akan memainkan Andritany Ardhiyasa. ”Andritany bagus saat latihan dan pasti siap untuk laga nanti,” kata Bima.
Bergantung laga lainnya
Kans Indonesia untuk finis di peringkat kedua Grup B agar bisa melaju ke babak semifinal juga bergantung pada hasil laga Filipina melawan Thailand, Rabu (21/11/2018). Kedua tim itu masing-masing memiliki enam poin dan jika laga berakhir seri, langkah Garuda akan terhenti.
Indonesia saat ini baru mengemas tiga poin dan jika menang atas Filipina, mereka akan mengakhiri fase grup dengan enam poin. Namun, jika laga Filipina kontra Thailand berakhir imbang, kedua tim itu masing-masing akan mengumpulkan tujuh poin dan Indonesia sudah tidak bisa mengejar.
Apabila Thailand menang, Filipina maksimal akan mengumpulkan enam poin. Itu pun jika Filipina juga kalah dari Indonesia pada laga terakhir. Filipina dan Indonesia dengan poin yang sama masih bisa bertarung melalui perhitungan jumlah selisih gol.
Bima sangat berharap Thailand menang karena, jika Filipina yang menang atas Thailand, langkah Indonesia semakin berat. Jumlah selisih gol Thailand saat ini sembilan gol, sedangkan Indonesia minus satu sehingga sulit untuk melampaui Thailand meski Thailand juga kalah dari Singapura pada laga terakhir dan finis dengan enam poin.
Selain Thailand dan Filipina, Singapura yang kini mengemas tiga poin juga masih bisa menghentikan langkah Indonesia. Mereka masih punya kans untuk finis dengan sembilan poin karena masih harus melawan Timor-Leste pada Rabu dan Thailand pada Minggu nanti.
Dengan kans yang begitu kecil untuk lolos ke babak semifinal, para pemain Indonesia pun hanya bisa berusaha untuk fokus pada laga kontra Filipina.
Pemain sayap Indonesia, Riko Simanjuntak, mengaku masih sangat optimistis dengan peluang Indonesia. ”Persiapan lawan Filipina yang terpenting. Serangan balik mereka perlu diwaspadai,” katanya. (DEN)