JAKARTA, KOMPAS - Pertandingan derbi Tangerang antara Salfas Soccer melawan Benteng Muda IFA merupakan ajang pembuktian kedua tim untuk menjadi yang paling layak meramaikan persaingan klasemen papan atas Liga Kompas Kacang Garuda U-14. Tim dengan daya juang terkeraslah yang pada akhirnya layak berdiri dengan kepala tegak setelah peluit panjang berbunyi.
Pada laga yang digelar di GOR Ciracas itu, Salfas membuktikan diri layak disebut sebagai tim bermental juara setelah mampu bangkit dari ketertinggalan dan menumpas perlawanan Benteng Muda dengan skor 3-2, Minggu (25/11/2018). Kapten Salfas, Mulkan Hanif, menjadi inspirator kemenangan setelah bertahan di lapangan sepanjang pertandingan walaupun mengalami cedera hidung.
Salfas membutuhkan kemenangan di laga derbi ini untuk menjaga kans mereka menjuarai liga agar tak tertinggal semakin jauh dari pemuncak klasemen sementara, Ragunan Soccer School. Pekan lalu, Salfas takluk 0-1 dari Ragunan setelah tak mampu bermain kreatif untuk mengimbangi permainan lawan yang teroganisir rapi.
Kepala Pelatih Salfas, Irwan Salam, mengatakan, Mulkan layak menyandang ban kapten karena memiliki daya juang yang menginspirasi pemain lain. "Saya tahu dia punya kekurangan karena memakai kacamata, tetapi yang paling penting ia punya kualitas mental seorang pemimpin," katanya.
Pada menit 9, pemain Salfas dikejutkan oleh gol cepat Ade Sendy. Pemain belakang Benteng Muda itu melepaskan tendangan sepak pojok melengkung yang tak mampu dihalau kiper Salfas, Damar Ageng.
Tertinggal satu gol memaksa Salfas menaikkan tempo permainan. Mulkan yang bermain sebagai bek kiri lalu naik menyisir sisi kiri wilayah lawan. Selain itu, dengan memanfaatkan tubuhnya yang jangkung, ia rajin menghalau umpan lambung yang dikirim para gelandang Benteng Muda.
Pada saat itulah, Mulkan salah mengantisipasi bola lambung lawan yang akhirnya justru menghantam wajahnya dengan keras. Akibat insiden itu, ia mengalami pendarahan hidung dan gangguan penglihatan selama beberapa saat karena kacamatanya juga rusak dihantam bola.
Meskipun sempat menepi sesaat untuk mendapat penanganan dokter, Mulkan berkeras melanjutkan pertandingan. Irwan mengatakan, mental bertanding Mulkan patut diacungi jempol untuk ukuran anak seusianya. Ia tetap bermain dengan menjejalkan kapas di hidungnya untuk menghentikan darah yang mengucur.
Salfas bangkit dari ketertinggalan melalui dua gol gelandang serang Muhammad Rendy pada menit 24 dan 28. Satu menit berselang, penyerang tengah Muhammad Satria memperlebar keunggulan Salfas dengan tendangan kerasnya yang menghujam ke gawang tanpa mampu diantisipasi kiper Benteng Muda, Muhammad Zaki.
Pada babak kedua Salfas bermain defensif dengan memasukkan tiga gelandang bertahan. Sebaliknya, Benteng Muda yang tertinggal 2 gol bermain menyerang dengan mengandalkan umpan panjang.
Namun, pada akhirnya, Benteng Muda hanya bisa menambah satu gol melalui sepakan Yardan Yafi pada menit 36. Hasil itu membuat Benteng Muda gagal menyamai raihan poin Salfas yang kini semakin kokoh duduk di posisi tiga klasemen sementara.
Kepala Pelatih Benteng Muda, Frido Yuwanto, mengatakan, kelengahan bek sayap mereka membuat penyerang Salfas dapat menikmati umpan silang dari sisi kanan dan kiri lapangan. "Pada 20 menit pertama mereka berhasil menghalau pemain sayap Salfas mengirim umpan, tetapi setelah itu kami lengah dan tiga kali kecolongan," ujarnya.
Kemenangan tipis Salfas atas Benteng Muda itu menjaga asa mereka untuk tetap bersaing membayangi Ragunan yang kini masih kokoh bertengger di puncak klasemen sementara Liga Kompas. Salfas kini berada di posisi tiga klasemen sementara dan tertinggal lima poin di belakang Ragunan.
Balas dendam tertunda
Adapun di salah satu laga lain pekan ini, harapan Zihan Al Fachri untuk "membunuh" mantan tim yang pernah diperkuatnya sejak taman kanak-kanak akhirnya harus pupus dengan kekalahan Jakarta Football Academy (JFA) 1-2 atas Ragunan. Pemain sayap JFA itu sempat mencetak gol melalui titik putih pada menit 34 untuk membuat timnya unggul lebih dulu atas Ragunan.
Namun, Ragunan yang bermain dengan lebih tenang dan teroganisir akhirnya bisa menyamakan skor melalui gol penalti Raychan Aji pada menit 42. Empat menit kemudian, sepakan keras Zanadin Fariz menyudahi perlawanan JFA.
Dengan hasil itu Ragunan tetap berada di puncak klasemen meskipun dua pesaing terdekatnya, yaitu Bina Taruna dan Salfas juga meraih poin penuh pada pekan ini. Saat ini Ragunan mengantongi 32 poin, adapun Bina Taruna dan Salfas membuntuti masing-masing dengan 29 dan 27 poin.
Bina Taruna melibas Mandiri Selection dengan skor 2-1. Dua gol Bina Taruna dicetak Faturahman pada menit 12 dan Ade Akmal pada menit 15. Adapun satu gol Mandiri Selection dicetak Muhammad Fhadlan pada menit 45. (E06)