JAKARTA, KOMPAS Sempat tertinggal dua set, tim putri Tectona Bandung akhirnya keluar sebagai juara Kejuaraan Nasional Bola Voli U-17. Pada laga final di GOR Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Tectona mengalahkan Bharata Muda Jakarta, 3-2 (16-25, 23-25, 25-15, 25-22, 15-4).
Sukses ini memperlihatkan kemampuan Tectona untuk bangkit dari ketinggalan dan mengubah strategi permainan. Koordinasi buruk saat menerima bola membuat tim asal Bandung ini gagal menyusun serangan. Hal itu dimanfaatkan Bharata Muda untuk mencetak angka dan merebut dua set awal.
”Pada set pertama, kami memberi banyak poin kepada lawan karena kesalahan sendiri. Anak- anak kurang tenang,” kata Pelatih Tectona Emiel T Sanger.
Tectona sempat unggul 3 poin di set kedua dengan mengandalkan serangan terbuka dari spiker Anisa. Namun, pola ini kemudian terbaca oleh pertahanan Bharata Muda yang kembali merebut set kedua.
”Pada set ketiga, kami ubah strategi dari serangan terbuka menjadi serangan cepat dengan mengandalkan quick spiker,” ujar Emiel. Perubahan strategi itu dijalankan dengan baik oleh quicker Jessica Afni, yang membuat Tectona merebut set ketiga.
Pola serupa diterapkan Tectona memasuki set keempat, dengan menambah variasi serangan kombinasi dan rotasi pemain pada posisi spiker.
Pelatih Bharata Muda Riswan mengatakan, anak asuhnya lengah dan kehilangan konsentrasi saat unggul jauh. Hal itu berdampak pada pengembalian bola pertama yang tidak sempurna dan berdampak pada variasi serangan yang mudah dibaca. ”Pada set kelima, mental anak-anak jatuh karena terpengaruh situasi di luar lapangan,” ujarnya.
Kurang beruntung
Pada bagian putra, langkah tak terkalahkan tim Elektrik PLN sejak babak penyisihan diakhiri Sukun Muda di final, 2-3 (25-20, 18-25, 14-25, 25-23, 15-17). Hasil ini mengantarkan Sukun Muda, tim asal Kudus, Jawa Tengah, sebagai juara. ”Ini faktor nasib saja. Keberuntungan masih di pihak mereka,” kata Pelatih Elektrik PLN Joko Susanto.
Kekalahan Elektrik PLN tidak terlepas dari taktik yang diterapkan pelatih Sukun Muda Indra Jaya yang menerapkan pertahanan rapat mengantisipasi smes keras spiker andalan Elektrik, Jordan.
”Permainan dua tim ini imbang, dan Jordan itu cukup bagus. Jadi, saya perintahkan anak-anak mematikan dia. Kalau dia bebas, bahaya,” kata Indra.
Sebagai juara, Sukun Muda dan Tectona berhak atas uang
Rp 10 juta. Adapun tim runner-up mendapatkan uang Rp 7,5 juta.
Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia Imam Sudjarwo saat menutup kejurnas mengatakan, PP PBVSI akan memilih 30 pemain putra dan putri untuk mewakili Indonesia pada Kejuaraan Asia Bola Voli U-19 pada 2019. (E13)