Christina Ana Muntuntu, perempuan yang berdomisili di Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan, tersenyum sembari menunjukkan medali dan sebuah papan berukuran kecil. Di salah satu bagian permukaan papan itu tertulis ”Juara Satu Lari 10 Kilometer Master Putri”.
Christina merupakan satu dari 5. 000 peserta lari Danamon Run yang diselenggarakan PT Bank Danamon Indonesia di Serpong, Tangerang Selatan, Minggu (25/11/2018). Ia menjadi juara setelah mencatatkan waktu 57 menit 2 detik pada kategori lari 10 kilometer putri kelompok umur di atas 40 tahun.
Pencapaiannya tergolong luar biasa karena, meski telah berusia 60 tahun, ia mampu menyisihkan ratusan peserta lain yang relatif berusia lebih muda. ”Usia itu hanya angka kalau rutin latihan. Saya setiap hari, pagi lari dua jam dan sore 1 jam,” katanya.
Sejak memulai start sekitar pukul 05.30, Christina mengaku tak memasang target menjadi juara. Ia hanya bertekad menjaga ritme, menyelesaikan tantangan yang dipilihnya sendiri untuk mampu menyentuh garis finis.
Namun, kelenturan fisik dan tubuh yang ringan memacu langkah kakinya untuk perlahan-lahan meninggalkan peserta lain.
”Mungkin karena setiap hari lari, jadinya semakin lama berlari, rasanya seperti tambah cepat,” ucap perempuan yang tergabung dalam komunitas lari Indonesia Muda.
Selain Christina, pencapaian tak kalah menakjubkan juga ditunjukkan Daniel (57). Ia yang turun pada kategori lari 15 kilometer putra usia di atas 40 tahun berhasil menyisihkan ratusan peserta lain dengan catatan waktu 1 jam 11 detik.
”Saya tidak rutin lari, tetapi kalau ada waktu luang, pasti saya isi dengan lari,” kata lelaki asal Kalimantan Barat ini.
Meski tak memasang target meraih juara, lelaki yang tergabung dalam komunitas lari Ancol itu dari awal bertekad untuk tidak tertinggal jauh dari peserta lain. Hal itu pula yang mendorongnya memulai ajang ini dengan sprint sekitar 100 meter.
”Saya ingin tunjukkan medali ini kepada anak-anak di rumah bahwa saya masih bisa kuat dan berlari sejauh ini karena rajin olahraga,” katanya.
Keberhasilan dua peserta tersebut dalam menaklukkan tantangan sesuai dengan pilihan mereka sendiri dihargai penyelenggara dengan hadiah uang tunai dalam bentuk tabungan. Namun, lebih dari itu, mereka secara tak langsung ingin menyampaikan pesan bahwa melalui aktivitas fisik rutin dan kontinu, usia bukan halangan untuk meraih juara.
Hidup sehat
Wakil Direktur Utama PT Bank Danamon Indonesia Michellina Laksmi Triwardhany mengatakan, kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk hidup sehat dengan rutin berolahraga. Ia juga mengapresiasi animo masyarakat untuk mengikuti ajang Danamon Run.
”Animo masyarakat untuk mengikuti ajang ini jauh lebih tinggi dari tahun sebelumnya,” ujarnya.
Tahun ini terdapat sekitar 5.000 peserta dari berbagai usia yang terlibat atau meningkat sekitar 1.000 peserta dibandingkan dengan penyelenggaraan pertama Danamon Run, tahun lalu. Sesuai dengan tema yang diusung dengan semboyan ”Finishmu Pilihanmu”, peserta dibebaskan menentukan jenis kategori lari sesuai dengan kemampuannya, yaitu lari jarak 5 km, 10 km, 15 km, atau 21 km.
Para pemenang dari berbagai kategori masing-masing mendapatkan hadiah uang tunai dalam bentuk tabungan Bank Danamon dengan jumlah yang bervariasi. Pada kategori lari putra dan putri master atau usia di atas 40 tahun, pemenang pertama mendapatkan uang Rp 2,5 juta, pemenang kedua Rp 1,7 juta, dan pemenang ketiga Rp 1,5 juta.
Ajang Danamon Run juga merupakan bagian dari upaya mendukung kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Gerakan ini diinisiasi Kementerian Kesehatan untuk mendorong masyarakat meningkatkan aktivitas fisik. Kampanye itu bertujuan menurunkan angka kurang aktivitas masyarakat Indonesia menjadi 18 persen pada 2030.
Data Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018 menunjukkan prevalensi kurang aktivitas fisik masyarakat Indonesia masih tinggi, yaitu 33,5 persen. Ada tren peningkatan kurang aktivitas fisik dibandingkan dengan tahun 2013 yang waktu itu sebesar 26,1 persen.
Padahal, salah satu penyebab penyakit tidak menular dapat dipengaruhi kurangnya aktivitas fisik. Beberapa penyakit yang timbul karena kurang olahraga itu antara lain obesitas, diabetes, dan kardiovaskular. (E13)