Perpisahan Fernando Alonso dengan ajang balap jet darat Formula 1 pada akhir musim 2018 ini menjadi salah satu peristiwa besar di pengujung 2018. Setelah berkiprah di balapan F1 selama 17 musim, Alonso pun tidak akan mengikuti lagi lomba pada musim 2019.
Akan tetapi, ketika komentator FoxSport, Martin Brundle, meminta ketegasan Alonso apakah ini menjadi salam perpisahan untuk tidak bertemu lagi, Alonso dengan mantap menjawab, ”Selamat tinggal untuk saat ini.”
Sebagai juara dunia F1 dua kali, tahun 2005 dan 2006, pasti tidak mudah bagi Alonso untuk berpisah dengan balapan mobil terbesar yang melambungkan namanya. Wajar apabila pebalap kelahiran Oviedo, Asturias, Spanyol, 29 Juli 1981, itu masih berharap bisa kembali ke F1.
Tidak mudah memang untuk bisa menjadi pebalap F1, apalagi dikelompokkan sebagai salah satu pebalap legendaris. Banyak pebalap F1 harus meninggalkan panggung tanpa bisa kembali lagi karena status mereka yang ”tidak sangat istimewa”.
Hal ini berbeda dengan yang dialami pebalap bintang, seperti Michael Schumacher dan Kimi Raikkonen, yang bisa kembali ke panggung F1 setelah sempat meninggalkan ingar-bingar ajang balapan jet darat itu selama beberapa tahun. Baik Schumacher maupun Raikkonen adalah mantan juara dunia F1.
Dengan statusnya sebagai pemegang gelar juara dunia F1 dan kemampuannya mengemudikan mobil formula tertinggi ini, peluang bagi Alonso masih cukup terbuka.
”Saya akan tetap membalap karena itu jangan berpikir saya akan berhenti. Saya cinta olahraga bermotor dan akan mengendarai IndyCar atau apa pun yang ada kemudinya tahun depan.
Saya akan bertemu mereka di Indy 500, di Le Mans, kemudian siapa yang tahu apa yang akan terjadi setelah itu,” ujar Alonso, setelah berakhirnya GP Abu Dhabi, dikutip Crash.net, Senin (26/11), waktu Indonesia.
Alonso memang bukan pebalap F1 biasa meski meninggalkan jejak empat musim terakhir dengan performa yang buruk bersama tim McLaren. Ia pernah mencatatkan namanya sebagai pebalap termuda yang meraih juara dunia F1 pada usia 24 tahun 58 hari.
Gelar itu kemudian direbut pebalap Jerman, Sebastian Vettel, yang meraih gelar juara dunia pertamanya pada usia 23 tahun 134 hari.
Alonso juga mengoleksi 32 kali kemenangan dan 97 kali naik podium sepanjang kariernya, yang dimulai pada 2001 bersama tim Minardi.
”Dia seorang legenda sejati. Merupakan sebuah kehormatan bisa membalap dengannya. Bahkan, sebelum saya masuk F1, saya sudah menontonnya dan mengagumi apa yang telah dicapainya,” ujar Lewis Hamilton yang merupakan mitra setim Alonso di McLaren pada 2007, dikutip Crash.net. (OKI)