JAKARTA, KOMPAS Sebanyak 211 atlet panjat tebing dari 25 provinsi mengikuti Kejuaraan Nasional Panjat Tebing XVII di Solo, Jawa Tengah, 27 November-2 Desember. Mereka membawa misi besar menembus pelatnas panjat tebing untuk Olimpiade Tokyo 2020. Dengan nomor lomba baru di Olimpiade 2020, yaitu kombinasi, para atlet dituntut menguasai nomor lead, boulder, dan speed.
Wakil Ketua Umum II PP FPTI Pristiawan Buntoro, Selasa (27/11/2018), menjelaskan, dari kejurnas ini akan dijaring atlet-atlet yang berpotensi besar di nomor kombinasi. Mereka perlu memiliki kemampuan tinggi di nomor speed, lead, dan boulder.
”Nantinya skema pelatnas untuk Pra-Olimpiade dan Olimpiade akan sangat berbeda dengan pelatnas Asian Games. Kalau kemarin didominasi atlet speed, besok mau enggak mau kita harus realistis mencoba atlet-atlet yang berangkat dari lead dan boulder,” kata Pristiawan dari Solo.
Ia menjelaskan, karakter otot atlet spesialis speed dengan atlet spesialis lead dan boulder sangat berbeda. Untuk lead dan boulder dibutuhkan otot-otot yang jauh lebih kuat dan kelenturan yang tinggi. Oleh karena itu, pelatihan untuk para atlet menjelang Olimpiade juga akan sangat berbeda dengan saat Asian Games 2018.
Akan tetapi, karena waktu menuju Olimpiade yang pendek, tak mungkin melatih atlet untuk menguasai ketiga nomor itu dengan kemampuan tinggi. ”Di speed, kita sudah bagus, mungkin kita harus ngejar satu lagi saja karena kalau dua sekaligus, lead dan boulder, waktunya tidak cukup,” ujar Pristiawan.
Nomor lomba
Delegasi Teknik Kejurnas XVII Rudy Fitriyanto menjelaskan, dari 211 atlet itu, 131 di antaranya atlet putra. Mereka akan berlomba di 18 nomor, yakni lead perorangan putra dan putri, boulder perorangan putra dan putri, speed World Record (WR) perorangan putra dan putri, lead beregu putra dan putri, boulder beregu putra dan putri, speed beregu putra dan putri, speed klasik perorangan putra dan putri, speed track perorangan putra dan putri, serta kombinasi perorangan putra dan putri.
Nomor speed WR perorangan putra diikuti 49 atlet dan putri diikuti 31 atlet. Nomor lead perorangan putra diikuti 44 atlet dan putri diikuti 31 atlet. Boulder perorangan putra diikuti 45 atlet dan putri diikuti 30 atlet. Adapun nomor kombinasi putra diikuti 42 atlet dan putri 28 atlet.
Dari komposisi atlet, Jawa Tengah berpeluang besar keluar sebagai juara umum karena diperkuat enam atlet nasional yang bertanding di Asian Games 2018, antara lain Aries Susanti Rahayu, Agustina Sari, dan Alfian M Fajri. Meski demikian, DKI Jakarta dan Jawa Timur pun memiliki beberapa atlet unggulan.
”Untuk nomor speed, kami optimistis yang terbaik. Namun, kami akui agak kedodoran di boulder dan lead,” ujar Ketua Harian Pengda FPTI Jateng Timbul Andi Wibisono di laman PP FPTI.
Atlet DKI Jakarta, Aspar Jaelolo, mengakui kekuatan Jateng di kejurnas kali ini. ”Kejurnas kali ini akan seru pokoknya. Jawa Tengah itu banyak atlet Asian Games-nya. Jadi, akan jadi lawan yang harus diwaspadai,” ujarnya di laman PP FPTI. (OKI)