LONDON, SELASA Inter Milan datang ke Stadion Wembley, London, pada saat yang kurang tepat. Tottenham Hotspur yang akan menjadi lawan Inter pada laga penyisihan Grup B Liga Champions di stadion itu, Kamis (29/11/2018) pukul 03.00 WIB, sudah mengumpulkan semua kekuatannya. Inter bakal memasuki perangkap yang sudah disiapkan sang tuan rumah.
Skuad ”Nerazzurri” tidak bisa lagi membanggakan kemenangan mereka atas Spurs, 2-1, di Stadion Giuseppe Meazza, pertengahan September lalu. Spurs waktu itu masih labil dan mengawali awal musim yang sedikit buruk.
Waktu itu sang striker Harry Kane masih kelelahan setelah menjalani terlalu banyak laga. Saat bertandang ke kandang Inter, Spurs juga masih kehilangan gelandang pilarnya, Dele Alli, yang cedera hamstring. Satu hal lagi, Spurs waktu itu bermain di Giueseppe Meazza.
Cerita bisa menjadi lain pada laga di Wembley nanti. Spurs menanti Inter dalam kondisi terbaiknya. Tim asuhan pelatih Mauricio Pochettino ini sudah lengkap dan baru menggilas Chelsea, 3-1, pada laga Liga Inggris. Spurs menjadi tim pertama yang mampu mengalahkan Chelsea musim ini.
Pochettino, sama seperti saat menghadapi Chelsea, sudah memiliki semua pemain yang dibutuhkan. Di lini depan, ia memiliki Kane dan Son Heung-min. Di lini tengah, Alli sudah kembali dan menggenapi kekuatan gelandang lainnya, Christian Eriksen, Eric Dier, dan Moussa Sissoko.
Alli menjadi sosok penting di balik kemenangan atas Chelsea. Ia mencetak satu gol dan melakukan satu asis. ”Saya rasa Alli sudah menemukan bentuk permainan terbaiknya lagi. Dia datang pada saat yang tepat,” kata Dier, seperti dilansir laman klub Tottenham Hotspur.
Dengan kehadiran Alli, Inter wajib mewaspadai lini tengah Spurs. Eriksen yang mencetak satu gol di Giuseppe Meazza tetap menjadi ancaman serius. Gelandang asal Denmark itu mencatat dua asis saat mengalahkan Chelsea.
Wajib menang
Faktor lain yang perlu diwaspadai Inter adalah motivasi tinggi Spurs. Pada laga di Wembley ini, Spurs membutuhkan kemenangan untuk menjaga peluang lolos ke babak 16 besar.
Saat ini Spurs baru mengantongi empat poin, sedangkan Inter memiliki tujuh poin. Adapun Barcelona yang mengemas 10 poin sudah dipastikan lolos ke babak selanjutnya meski masih ada dua laga tersisa.
Dengan aturan perhitungan head to head di Liga Champions, Spurs cukup membutuhkan kemenangan 1-0 agar unggul atas Inter di klasemen. Kemenangan satu gol atas Inter membuat Spurs unggul gol tandang (satu gol di Giuseppe Meazza).
Oleh karena itu, Spurs bakal berjuang mencegah Inter mencetak satu gol pun. Artinya, Spurs perlu memperkuat lini pertahanan mereka. Kabar baiknya, bek Spurs, Jan Vertonghen, sudah pulih dari cedera hamstring. ”Dia sudah siap bermain dan sudah berlatih keras selama empat pekan terakhir,” kata Pochettino, seperti dilansir laman UEFA.
Senjata Inter
Sebaliknya, Inter bakal kehilangan bek sayap Sime Vrsaljko yang cedera otot paha saat menjalani laga internasional. Bek asal Kroasia itu tidak tampil saat Inter melibas Frosinone, 3-0, pada laga Serie A, akhir pekan lalu.
Meskipun demikian, Inter masih memiliki ”senjata” utama untuk lolos dari perangkap Spurs, yaitu striker Mauro Icardi. Pemain Argentina tersebut selalu mencetak gol dalam tiga dari empat laga terakhir Inter di Liga Champions. Pada laga di Wembley, Icardi dan Kane akan kembali beradu tajam sebagai striker elite Eropa.
Menjelang laga ini, Pelatih Inter Luciano Spalletti juga mendapat pesan penting dari Pelatih Chelsea Maurizio Sarri agar bisa menguasai Spurs dan Stadion Wembley. ”Inter adalah tim yang bagus.
Saya harap mereka tidak melakukan pendekatan yang sama seperti yang sudah kami lakukan,” kata Sarri, seperti dikutip laman Football-Italia.
Menghadapi Spurs, Inter wajib mewaspadai 30 menit pertama ketika Spurs masih sangat berbahaya. Selanjutnya, para pemain Inter diharapkan tidak sering kehilangan bola. Spurs, kata Sarri, sangat efektif melancarkan serangan balik. (AFP/DEN)