DEPOK, KOMPAS Tim bola voli putri Jakarta Elektrik PLN yang akan berlaga pada Proliga 2019 didominasi wajah baru dengan usia yang relatif muda. Peremajaan skuad itu dilakukan supaya para pemain dapat tampil lebih lama dan menjadi tim yang solid bagi Jakarta Elektrik PLN pada masa depan.
”Kami memang lebih mengutamakan pemain usia di bawah 18 tahun. Namun, kami tetap punya target masuk tiga besar,” kata Pelatih Abdul Munip saat ditemui di sela-sela latihan tim Jakarta Elektrik PLN di Cinere, Depok, Selasa (27/11/2018).
Pimpinan manajemen Elektrik PLN, Bambang Sutanto, menambahkan, pemain yang direkrut untuk Proliga 2019 didominasi pemain muda dari salah satu klub lokal di Bandung, Jawa Barat. Pemain-pemain itu, menurut rencana, dikontrak menjadi pemain tetap tim Elektrik PLN.
”Tujuannya, agar ada pembinaan berkelanjutan. Bukan saatnya lagi selesai kompetisi tim ini juga bubar,” kata Bambang.
Untuk menjaga tim tetap kompetitif dan memenuhi target masuk tiga besar, Elektrik PLN juga merekrut dua pemain asal Thailand dan China. Pemain asal Thailand, Montripila Jutarat (32), diproyeksikan bermain di posisi all round. Adapun pemain asal China yang baru bergabung pada 9 Desember nanti akan menjadi spiker.
Elektrik PLN juga akan diperkuat pemain senior Chika Swinerlin Pratiwi (26) yang membawa tim ini berjaya pada 2015-2017. Saat itu, tim yang masih diperkuat Aprilia Manganang tiga kali berturut-turut menjuarai turnamen voli paling bergengsi di Tanah Air ini.
Kini, Elektrik PLN belum sekuat era itu. Peremajaan skuad diakui oleh Abdul Munip membuat kekompakan timnya belum padu, padahal telah dilakukan pemusatan latihan sejak 10 November. ”Sebagian besar pemain kami masih sekolah. Sampai hari ini ada tiga pemain yang belum bergabung karena sedang mengikuti ujian sekolah,” ucapnya.
Sejak menjalani pemusatan latihan, Elektrik PLN lebih banyak membenahi komunikasi dan koordinasi antarpemain. Dari pantauan, dalam latihan yang digelar kemarin, Abdul Munip berulang kali berteriak mengingatkan para pemainnya untuk memperhatikan posisi antarpemain. ”Kalau dari teknik itu, yang masih kurang ada di bola kecil dan pertahanan,” katanya.
Chika mengakui, kekurangan lain dari tim ini masih ada pada mental bertanding. Masih ada pemain yang gugup saat bermain melawan tim yang diisi pemain senior.
”Makanya, sebagai pemain paling lama di klub, saya tidak berambisi untuk harus jadi starter. Yang paling penting itu, kehadiran saya bisa mengangkat mental tim,” tuturnya.
Waspadai JPE dan Popsivo
Proliga 2019 yang dijadwalkan bergulir 7 Desember 2018 hingga 24 Februari 2019 itu akan digelar di enam kota. Pertandingan pertama dan final akan berlangsung di Yogyakarta. Turnamen ini diikuti lima tim putri, yaitu Jakarta Elektrik PLN, Jakarta Pertamina Energi (JPE), Jakarta Popsivo Polwan, Jakarta BNI 46, dan Bandung Bank BJB Pakuan.
”Tim yang kami waspadai JPE dan Jakarta Popsivo. Di sana banyak pemain dengan kualitas mumpuni,” ucap Abdul Munip. Meski demikian, Chika memastikan timnya akan bermain total untuk meraih kemenangan. ”Apalagi banyak wajah baru, kekuatan kami belum sepenuhnya diketahui lawan,” ujarnya. (E13)