JAKARTA, KOMPAS – Perbakin Jawa Barat sukses mempertahankan gelar juara umum dalam Kejuaraan Menembak Antar-Pengurus Provinsi 2018 di Lapangan Tembak Senayan, Jakarta, 23-28 November 2018. Hasil tersebut merupakan buah pembinaan jangka panjang yang seimbang yang telah dilakukan pengurus menembak Jawa Barat sejak 2010.
Pada kejuaraan kali ini, Jawa Barat meraih 10 emas, 11 perak, dan 10 perunggu. Perolehan medali mereka jauh meninggalkan para pesaingnya. Perbakin Jawa Timur di urutan kedua, dengan raihan 5 emas, 3 perak, dan 2 perunggu. Sedangkan Perbakin Riau di urutan ketiga, meraih 3 emas, dan 2 perak.
Hasil itu membuat Jawa Barat mempertahankan gelar juara umum Kejurnas Menembak Antar-Pengprov yang diraih pada 2016. Pada kejuaraan saat itu, Jawa Barat meraih 12 emas, 9 perak, dan 4 perunggu. Mereka unggul atas Jawa Timur di urutan kedua dengan 10 emas, 6 perak, dan 5 perunggu, serta Papua di urutan ketiga dengan 6 emas dan 1 perak.
Pembinaan
Apa yang diraih Jawa Barat bukan kebetulan. Semua itu merupakan buah dari pembinaan jangka panjang yang seimbang sejak delapan tahun terakhir. Pelatih kepala tim menembak Jawa Barat Agus Supartono mengatakan, sejak 2010, mereka sudah mulai mendatangkan pelatih asal Korea Selatan. Para atlet pun sering dikirim uji tanding ke luar negeri.
Puncaknya, Jawa Barat memiliki fasilitas mumpuni setelah PON 2016. ”Keberadaan fasilitas yang baik merupakan modal utama untuk pembinaan menembak. Dari sana regenerasi yang baik bisa terus dilakukan. Hal itu dilengkapi pula dengan rutinnya daerah menggelar kejuaraan lokal, yakni Jabar Sunday March yang diselenggarakan setiap bulan,” ujar Agus.
Sekretaris Jenderal PB Perbakin Agung Prabowo menuturkan, dalam pembinaan menembak, memang ada tiga komponen utama yang saling berkaitan dan harus dipenuhi, yakni sarana dan prasarana latihan yang baik, regenerasi yang berkelanjutan, dan kejuaraan daerah serta nasional yang rutin.
Bila salah satu tak terpenuhi, hasilnya tidak bakal optimal. Ia mencontohkan, di Palembang, Sumatera Selatan, meski setelah SEA Games 2011 punya lapangan tembak standar internasional, tidak ada geliat pembinaan dan kejuaraan di daerah itu. Akhirnya, atlet menembak Sumsel belum menonjol hingga saat ini.
Lalu, Riau dan sejumlah daerah di Kalimantan yang punya geliat pembinaan dan kejuaraan daerah. Namun, mereka belum didukung dengan fasilitas memadai. Akhirnya, mereka juga belum terlalu menonjol sampai sekarang. ”Fasilitas menjadi kendala utama. Sampai sekarang, hanya tiga daerah yang punya fasilitas standar internasional, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Sumatera Selatan,” kata Agung.
Lima rekornas pecah
Pada kejuaraan kali ini, lima rekor nasional terpecahkan. Atlet asal Riau Pratama Adiyuda Dirgantara meraih skor 240,2 pada nomor 10 meter air rifle putra remaja yang memecahkan rekor sebelumnya atas nama atlet Banten Muhammad Radja Ridho dengan skor 232,5.
Atlet asal Riau Salsabila Rabbani dengan skor 230,7 pada nomor 10 meter air pistol putri remaja, memecahkan rekor atas nama atlet Jawa Barat Naura Amalia dengan skor 229,8. Tim Jawa Barat (M Wafi Ijlal Samodra, Dimas Arya Prakasa, Muhammad Fadel) memecahkan rekor nomor 10 meter air pistol putra remaja tim dengan skor 1.648, mengungguli rekor sebelumnya atas nama tim Kalimatan Utara (Anugerah Wishnu Murti, Nicholaus Vincent, Daud Parluhutan) dengan skor 1.623.
Tim Jawa Barat (Raisha Rahmadewi, Ivana Roderica Tioho, Lana Nathania Fatima) dengan skor 1.834,4 pada nomor 10 meter air rifle putri remaja tim, memecahkan rekor atas nama tim Jawa Barat (Audrey Zahra, Raisha Rahmadewi, Lana Nathania Fatima) dengan skor 1.832,7. Tim Jawa Timur (Diaz Kusumawardani, Paragra Duncan) yang meraih skor 492,9 pada 10 meter air rifle campuran tim, memecahkan rekor sebelumnya atas nama tim Kalimantan Selatan (Aulia Noor Maulida, I Made Dwi Jendra) dengan skor 489,0.
Direktur Kompetisi Kejurnas Menembak Antar Pengprov 2018 Henry Oka menyampaikan, pemecahan rekor itu menunjukkan adanya peningkatan kualitas pertandingan dari tahun ke tahun. Adapun kejuaraan itu menjadi ajang untuk seleksi atlet ke PON 2020 di Papua. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan, ada atlet potensial yang direkrut untuk ikut SEA Games 2019 di Filipina.