Striker Bayern Muenchen, Robert Lewandowski (30), mengukir sejarah baru saat timnya melibas Benfica, 5-1, pada laga penyisihan Grup E di Stadion Allianz Arena, Muenchen, Rabu (28/11/2018) dini hari WIB. Dua golnya dalam laga itu mengantarnya sebagai pemain ketujuh dalam daftar pencetak gol elite Eropa.
Lewandowski telah menjadi pemain yang berhasil mencetak lebih dari 50 gol di Liga Champions, tepatnya 52 gol. Hanya ada enam pemain lainnya yang bisa melakukan hal ini, yaitu Cristiano Ronaldo (121 gol), Lionel Messi (105 gol), Raul Gonzalez (71 gol), Karim Benzema (59 gol), Ruud van Nistelrooy (56 gol), dan Thierry Henry (50 gol). Tentu koleksi gol Lewandowski masih bisa terus bertambah.
Pemain kelahiran Warsawa, Polandia, ini dikenal sebagai striker yang pintar menempatkan posisi di depan gawang. Begitu mendapat umpan, kaki atau kepalanya dapat dengan cepat menyambut bola. Selain itu, ia juga jago mengeksekusi tendangan bebas. Wajar jika Lewandowski sangat produktif.
Sejak kecil, striker yang pernah sukses bersama Borussia Dortmund ini punya banyak sosok inspirasi. ”Saat berumur delapan tahun, saya mengagumi Roberto Baggio, lalu ketika bertambah besar saya menyukai Alessandro Del Piero. Terakhir saya kagum terhadap Thierry Henry. Saya belajar banyak dari mereka,” kata Lewandowski seperti dilansir laman UEFA.
Lewandowski kemudian meniru kehebatan sosok-sosok idolanya itu ketika berlatih. Ia percaya jika kerja keras saat berlatih akan membuatnya bisa melakukan hal-hal yang ”ajaib” ketika berlaga. Ia hanya perlu memercayai kemampuannya.
”Lewandowski menjadi striker kelas dunia karena caranya berlatih dan ambisinya yang besar. Cara dia memotivasi diri sendiri sangat luar biasa,” kata Pelatih Liverpool Juergen Klopp, yang pernah melatih Lewandowski di Dortmund.
Belum cukup
Namun, naluri predator yang dimiliki Lewandowski belum cukup untuk mengantar Bayern meraih trofi di luar level domestik, seperti trofi Liga Champions.
Sebelumnya timnya, Dortmund, pernah menjadi peringkat kedua Liga Champions musim 2012-2013. Begitu pula dengan timnas Polandia yang di Liga Nasional Eropa justru terdegradasi ke Liga B, liga kasta kedua.
Lewandowski, dengan kemampuannya dan usianya yang mendekati masa pensiun, masih menanti ”gol” terindahnya, yaitu trofi Liga Champions. Meski penampilan Bayern kurang bagus musim ini di Bundesliga, Pelatih Bayern, Niko Kovac, masih optimistis. ”Di Liga Champions, kami justru tampil bagus. Aneh memang,” katanya. (AFP/DEN)