Setahun lalu, Tiger Woods sang fenomenal, yang pernah menjadi pegolf nomor satu dunia selama 3 tahun berturut-turut, berharap tidak harus jeda berkompetisi ketika kembali ke pertarungan golf. Woods sempat menjalani operasi punggung beberapa kali yang membuatnya harus istirahat hampir selama tiga musim.
Kini Woods sudah berada di peringkat ke-19 dunia. Dia juga meraih kemenangan ke-80-nya di pentas PGA Tour dua bulan lalu, ketika keluar sebagai jawara Tour Championship 2018.
Sekarang tinggal bagaimana Woods memasuki musim 2019 dengan sejumlah kemenangan lagi, seperti yang pernah dilakukannya sebelum menjalani operasi punggung terakhirnya. Kini dia sedang bersiap bertarung lagi pada turnamen peninggalan almarhum ayahnya, Earl Woods, pada turnamen Hero World Challenge 2018 yang sudah bergulir sejak 2000.
”Ya, sekarang hanya bagaimana mengelola dan memastikan bahwa saya bisa tetap segar ketika menyelesaikan ajang ini,” ujar Woods di laman pgatour, Kamis (28/11/2018).
Hero World Challenge memperebutkan total hadiah 3,5 juta dollar AS (sekitar Rp 50,3 miliar). Turnamen akan berlangsung di Albany, New Providence, Nassau, Bahama, dan hanya akan diikuti 18 pegolf elite dunia.
Di turnamen itu, Woods akan mendapat tantangan yang sangat berat dari pegolf-pegolf muda bersinar. Woods yang sekarang berbeda dengan Woods 15 tahun lalu, ketika dirinya berada di puncak kejayaannya. Dia pernah menjadi raja golf. Bahkan, dalam lima musim sejak 2004, Woods bisa menjuarai 36 turnamen.
Kemampuan Woods saat ini sudah menurun jauh. Selain akibat sejumlah operasi mulai dari punggung hingga lutut, Woods juga sudah tak muda lagi. Pada 30 Desember nanti, usia Woods genap 43 tahun.
”Tidak sama. Itu tidak akan pernah terjadi lagi. Saya tidak akan pernah merasa seperti itu lagi. Secara fisik, saya tidak akan pernah seperti itu lagi,” tutur sang fenomenal.
”Ketika berusia 28 tahun, saya merasa seperti bisa memainkan permainan itu di level elite selama 20 tahun. Saat ini, saya sudah berusia 43 tahun,” ujarnya.
Ketika usianya masih 28 tahun, Woods hanya ingin memburu kemenangan. ”Ya, hanya untuk menang. Untuk memenangi segalanya. Karena saya merasa bisa melakukannya. Saya memiliki tubuh dan permainan untuk melakukan itu,” ujarnya.
Sekarang, di turnamen Hero World Challenge 2018, Tiger Woods berusaha menampilkan sisa-sisa kejayaannya di antara para pegolf elite yang masih muda.