LONDON, MINGGU Arsenal kembali ke jajaran elite Liga Inggris seusai membekap tim sekota, Tottenham Hotspur, 4-2, Minggu (2/12/2018) malam. Kemenangan penting itu tidak terlepas dari kepiawaian Unai Emery, manajer baru Arsenal, meracik taktik.
Kemenangan di derbi London itu sekaligus mengangkat gengsi Arsenal atas Spurs. Untuk pertama kali dalam tiga musim terakhir, ”The Gunners” kembali ke jajaran empat besar Liga Inggris. Istimewanya, hal itu dicapai dengan melewati Spurs.
Secara tradisi, hari itu disebut fans Arsenal sebagai hari St Totteringham, hari yang dirayakan saat Arsenal dipastikan menempati posisi lebih baik daripada Spurs di liga. Namun, tradisi itu terhenti dua musim terakhir saat Arsenal, yang masih diasuh Arsene Wenger, finis di peringkat ke-5 dan ke-6 di bawah Spurs.
Emirates, yang biasanya sunyi, lantas gegap gempita menyambut kemenangan Arsenal atas rival tersebut.
Arsenal sempat tertinggal 1-2 saat jeda turun minum. Seisi stadion lantas bergemuruh ketika penyerang Alexandre Lacazette membalikkan skor menjadi 3-2 lewat tendangan kaki lemahnya, yaitu kiri.
Lucas Torreira, gelandang baru Arsenal yang menjadi bintang laga itu, menggenapi sukacita fans mereka dengan gol mengejutkan dari sudut sempit di pengujung laga. ”Buatkan patung untuk Torreira!” kicau sejumlah fans The Gunners di Twitter.
Torreira dan gol kaki kiri Lacazette adalah sebagian dari bukti kesuksesan transformasi Arsenal di bawah Emery. Tim itu tidak terkalahkan di 19 laga. Sebanyak 15 laga di antaranya, termasuk atas Spurs dan Leicester, bahkan ditutup dengan kemenangan.
Berbeda dengan Wenger yang idealis dan kaku dalam hal taktik, Emery memperlihatkan kejelian dan fleksibilitas mengubah taktik di tengah laga. Awalnya, Emery menerapkan pola 3-4-2-1 dengan Pierre-Emerick Aubameyang sebagai ujung tombak serangan.
Taktik itu hanya bisa menghasilkan satu gol lewat penalti Aubameyang pada babak pertama. Seusai jeda turun minum, Emery merombak pemain dengan menurunkan Lacazette pada formasi 3-4-1-2.
Menariknya, Lacazette tidak dipasang di posisi kiri, tetapi di kanan yang masih asing baginya.
Perubahan taktik itu agaknya membingungkan Spurs. Arsenal pun mencetak tiga gol balasan, salah satunya berkat pergerakan Lacazette di sisi kanan dan eksekusi kaki kiri dari luar kotak penalti Spurs.
”Kami ingin memberikan para suporter sebuah laga spesial. Hari ini, mereka sangat terikat dengan para pemain,” ujar Emery yang mempersembahkan kemenangan itu untuk fans Arsenal.
Emmanuel Petit, legenda Arsenal, pun mengomentari era baru bekas timnya bersama Emery. Ia lantas memuji Torreira, tipe pemain yang mengingatkannya pada masa emas The Gunners, satu setengah dekade silam.
”Selama era invincible (tidak terkalahkan), kami punya gelandang ngotot yang mau bertarung demi setiap bola. Ia mungkin bukan yang paling berbakat. Namun, ia menjadi contoh. Ia ada di mana-mana di penjuru lapangan,” ujar Petit dikutip Express.
Luapan kegirangan juga terlihat di derbi Merseyside, Senin dini hari WIB. Liverpool menang dramatis, 1-0, atas Everton berkat gol Divock Origi di menit injury time 90+6.
Juergen Klopp, Manajer Liverpool, terancam kena sanksi Federasi Sepak Bola Inggris karena selebrasi berlebihan. Klopp meminta maaf karena telah menginvasi lapangan sebagai luapan emosi atas gol itu.(AFP/JON)