Roma, Senin AS Roma kembali gagal meraih tiga poin, tetapi mereka beruntung bisa memaksa Inter Milan bermain 2-2 di Stadion Olimpico, Roma, Senin (3/12/2018) dini hari WIB. Meski gagal menang, tim berjuluk ”Serigala Roma” ini membuktikan mereka masih bertaring dan mampu bertahan dari badai cedera.
Roma, runner-up Serie A musim lalu, saat ini masih berjuang untuk keluar dari krisis. Sejak awal musim, penampilan mereka memburuk dan sekarang berada di posisi ketujuh dengan 20 poin, separuh dari poin yang dimiliki Juventus di puncak klasemen. Situasi semakin memburuk ketika sejumlah pemain kunci mengalami cedera, yaitu Edin Dzeko, Daniele De Rossi, Stephan El Shaarawy, Lorenzo Pellegrini, dan Federico Fazio.
Wajar apabila Inter difavoritkan dalam laga di Olimpico itu. Apalagi, Patrik Schick, pengganti Dzeko di lini depan selama ini, belum bisa membuat bek-bek lawan gentar. Namun, Roma berhasil menepis keraguan banyak pihak dengan permainan menyerang. Dibandingkan Inter, Roma lebih sering menembak, yaitu sebanyak 13 kali dan Inter sebanyak 10 kali.
Kunci permainan agresif Roma terletak di tiga orang di belakang Schick, yaitu Alessandro Florenzi, Nicolo Zaniolo, dan Cengiz Under. Zaniolo, yang baru berusia 19 tahun, tampil garang melawan bekas klubnya. Musim lalu, sebelum bergabung ke Roma, Zaniolo mengantar tim muda Inter meraih gelar juara Primavera 1, kompetisi Serie A untuk pemain muda.
Di Olimpico, Zaniolo mampu merepotkan lini tengah Inter dan menciptakan dua peluang gol. ”Zaniolo tampil seperti pemain veteran. Semakin sering bermain, ia akan mendapatkan konsistensi, kekuatan teknik, dan akan menjadi pemain yang hebat,” kata Direktur AS Roma Francesco Totti seperti dikutip laman Football-Italia.
Bahkan, pada babak pertama Zaniolo dijatuhkan bek Inter Danilo D’Ambrosio, tetapi wasit tidak menganggap hal itu pelanggaran ataupun mengecek ulang melalui VAR (asisten wasit video). Laga dilanjutkan dan tidak lama kemudian pemain Inter, Keita Balde, mencetak gol. Kubu Roma pun berang dan kemudian mengkritik sikap wasit.
Under kemudian membalas dengan tendangan keras dari luar kotak penalti untuk menyamakan kedudukan pada menit ke-51. Namun, striker Inter, Mauro Icardi, membuat Inter kembali unggul dengan sundulannya. Roma akhirnya bisa sedikit lega ketika mendapat hadiah penalti dan Aleksandar Kolarov bisa menyelesaikannya dengan baik pada menit ke-74.
Pelatih Inter Milan Luciano Spalletti pun mengakui ketangguhan Roma dan menilai laga tersebut sangat menghibur. Sekali lagi, Spalletti menyinggung kekurangan Icardi. ”Saya rasa Icardi akan bisa berbuat lebih banyak apabila mau turun ke belakang dan menyatu dengan para gelandang,” ujar mantan Pelatih AS Roma itu. (AFP/REUTERS/DEN)