JAKARTA, KOMPAS - Langkah tim bola voli putra dan putri Jakarta Pertamina Energi yang mengusung target menyatukan gelar juara Proliga 2019 dimulai di GOR Among Raga, Yogyakarta, 7-9 Desember 2018. Sebagai penyelenggara seri pertama, tim putra dan putri Pertamina masing-masing menjalani dua laga.
Sebagai juara bertahan, putri Pertamina membuka seri pertama, Jumat (7/12/2018), dengan menghadapi Bandung Bank BJB Pakuan. Laga ini adalah ulangan final tahun lalu meski dengan kekuatan lawan yang berbeda.
Sedikitnya tiga pemain utama yang membawa Pakuan ke final Proliga 2018, yakni spiker Aprilia Manganang, quicker Wilda SN Sugandhi, dan libero Berllian Marsheilla, musim ini memperkuat tim Jakarta PGN Popsivo Polwan. Namun, pelatih putri Pertamina, M Anshori, di Yogyakarta, Kamis (6/12), mengatakan, timnya tetap akan tampil maksimal dengan menurunkan kekuatan penuh.
Anshori juga menginginkan kemenangan atas lawan kedua, putri Jakarta BNI 46. ”Dua kemenangan di awal ini sangat penting bagi kami untuk membuka peluang ke empat besar,” ujarnya, seperti dikutip bagian media Proliga.
Pertamina memiliki cukup amunisi untuk mewujudkan target mereka. Sejumlah pemain nasional memperkuat tim ini, antara lain setter Yolana Betha Pangestika, spiker serba bisa Nandita Ayu, dan kapten Novia Andriyani. Kekuatan mereka semakin lengkap dengan dukungan spiker asal Ukraina, Anna Stepaniuk, pencetak angka terbanyak Proliga 2018.
Hal serupa disampaikan manajer putri Pertamina, Widi Triyoso. ”Siapa pun lawannya, kami menargetkan kemenangan,” ujar Widi. Menurut dia, tim akan tampil dengan kekuatan maksimal sejak awal untuk mengamankan posisi di empat besar. Hal itu akan menjadi modal berharga untuk melaju ke grand final dan mempertahankan gelar juara.
”Itu target kami. Kami tak akan meremehkan lawan meski materi pemain mereka berbeda dengan tahun lalu,” ujar Widi menanggapi laga pembuka melawan Pakuan.
Di kubu Pakuan, kehilangan sejumlah pemain bintang tidak menyurutkan semangat tim asal Bandung tersebut. Mereka tetap optimistis dengan mengandalkan mayoritas pemain muda yang tahun lalu sudah diturunkan di Proliga. ”Walaupun dengan materi pemain muda, kami tetap optimistis untuk bisa lolos empat besar, bahkan masuk final,” kata Manajer Bandung Bank BJB Pakuan Ayi Subarna.
Waspada
Di bagian putra, Pertamina akan bertemu dua tim debutan di Proliga, yakni Jakarta Garuda dan Sidoarjo Aneka Gas Industri. Pelatih putra Pertamina, Putut Marhaento, mengakui, dirinya belum tahu kekuatan lawan. ”Tetapi, kami tetap waspada.”
Pelatih senior ini menjanjikan tim asuhannya akan tampil konsisten sejak seri pertama. Konsistensi ini yang hilang pada akhir musim lalu, yang membuat juara Proliga 2017 ini gagal lolos ke grand final.
”Lawan siapa pun, kami harus tetap tampil maksimal, termasuk dua laga pertama di Yogyakarta,” ujar Putut.
Selain ulangan final putri, hari pertama seri pertama Proliga 2018 juga menggelar ulangan final putra antara juara bertahan Surabaya Bhayangkara Samator dan Palembang Bank SumselBabel. (WAS)