JAKARTA, KOMPAS Hasil pertandingan polo air pada Kejuaraan Akuatik Indonesia Terbuka 2018 di Stadion Akuatik, Gelora Bung Karno, Jakarta, menunjukkan Indonesia semakin siap bersaing pada SEA Games 2019 di Filipina. Sambil memperkuat penampilan tim putra, Indonesia berjuang agar nomor polo air putri juga dimainkan di pesta olahraga antarnegara se-Asia Tenggara tersebut.
Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) Harlin E Rahardjo mengatakan, Indonesia mempunyai tim polo air yang kuat di kelompok putra dan putri. Hal itu karena tim polo air ”Merah Putih” sudah terbentuk sejak persiapan SEA Games Kuala Lumpur 2017. Pelatnas kemudian berlanjut hingga Asian Games Jakarta-Palembang 2018.
”Apalagi, sekarang kita punya fasilitas latihan yang sangat bagus di Jakarta. Ini menambah gairah polo air di Indonesia. Dari pertandingan di kejuaraan ini, terlihat materi pemain-pemain kita semakin bagus,” kata Harlin, Kamis (6/12/2018).
Pada SEA Games 2017, tim polo air putra menempati peringkat kedua dan meraih medali perak. Berdasarkan klasemen akhir, tim Singapura dan Indonesia sama-sama mengumpulkan 10 poin, tetapi Singapura unggul selisih gol dan meraih emas.
”Berkaca dari pengalaman itu, kami yakin tim polo air putra Indonesia punya kekuatan di tingkat Asia Tenggara. Singapura memang lawan terberat kami, tetapi kami hanya kalah selisih gol. Dalam pertemuan selanjutnya, kami siap berhadapan dengan siapa pun lawan. Tim Indonesia juga sekarang lebih kuat karena pelatnas yang berkesinambungan,” ujar Harlin.
Di tim putri, Indonesia berharap bisa mengantongi setidaknya medali perak. Tim putri Indonesia telah terbentuk sejak Januari 2017. Tim ini dibina pelatih asal Serbia, Zoran Kontic. Sayangnya, belum ada kepastian tim polo air putri akan dimainkan di Filipina. ”Kami sudah mengajukan surat kepada KOI untuk mendesak nomor polo air putri dimainkan di SEA Games,” kata Harlin.
Motivasi
Pada kejuaraan akuatik, kemarin, tim polo air putra DKI Jakarta A memastikan diri tampil sebagai juara setelah mengantongi 12 poin dari hasil sapu bersih enam kemenangan pada enam pertandingan yang dijalani. Pada laga terakhir, DKI Jakarta A mengalahkan tim Jawa Barat, 14-5. Tim Jabar menempati peringkat kedua dengan 10 poin. Jambi yang mengoleksi delapan poin meraih medali perunggu.
Pemain polo air putra DKI, Ridjkie Mulya, mengatakan, hasil kejuaraan menambah semangatnya untuk persiapan SEA Games 2019. Ia juga menilai, saat ini polo air putra Indonesia sedang dalam kondisi terbaik. Salah satu indikatornya adalah dari 13 tim polo air putra di kejurnas, sebagian besar diperkuat pemain senior yang berpengalaman.
”Kami solid di dalam dan luar arena pertandingan. Kami sudah tidak bisa menunggu lama lagi, tahun depan adalah kesempatan kami meraih medali emas SEA Games. Kami semakin optimistis dan siap,” ujar Ridjkie.
Di tengah persiapan tim nasional polo air menuju SEA Games, sejumlah pelatih daerah fokus ke persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2020.
Pelatih Jabar, Rangga Wisnu Wardhana, mengatakan, kekalahan dari DKI Jakarta kian memotivasi timnya untuk mematangkan persiapan menuju Pra-PON 2019. Timnya akan terus membenahi skuad melalui serangkaian uji coba di sejumlah negara, seperti Singapura, Thailand, dan Hong Kong.
Pelatih Jambi, Muhamad Haris, mengatakan, kejuaraan ini memberi gambaran persaingan pada PON 2020. (E13/DNA)