Keputusan pebalap Spanyol, Dani Pedrosa, pensiun dari MotoGP pada akhir musim 2018 cukup mengejutkan banyak pihak. Performa Pedrosa di lintasan balap tidak terlalu buruk. Akan tetapi, kondisi fisik yang tidak pernah benar-benar prima karena terus-menerus didera cedera membuat Pedrosa tidak bisa tampil maksimal.
Deraan cedera itu membuat pebalap yang mengoleksi 31 kemenangan seri balapan itu akhirnya memutuskan pensiun pada usia 32 tahun. ”Kalau bisa, saya tentu menginginkan tubuh yang lebih kuat.
Tubuh yang bisa menahan benturan lebih baik sehingga bisa lebih sedikit cedera dalam banyak situasi. Saya yakin, berbagai cedera mempercepat proses mencapai titik ini,” ujarnya.
”Sebelum-sebelumnya, olahragawan menuntaskan kariernya lebih cepat ketimbang sekarang. Itu sangat bagus, tetapi berbagai cedera yang saya alami mempercepat proses,” ungkap Pedrosa dikutip Motorsport, pada Juli lalu.
Cedera memang menjadi ”hantu” bagi para pebalap MotoGP, dan hampir semua pebalap MotoGP pernah cedera karena kerasnya persaingan.
Dengan mengandalkan baju balap yang memiliki kantong udara, sering kali para pebalap tetap mengalami cedera saat terjatuh atau terlempar dari motornya. Sepanjang musim 2018, sedikitnya lima pebalap tak kuasa menghindari cedera.
Kecelakaan terparah dialami pebalap tim Avintia Ducati, Tito Rabat. Dia harus menjalani operasi darurat setelah tertabrak motor pebalap tim Marc VDS, Franco Morbidelli, setelah terjatuh saat latihan bebas keempat di Sirkuit Silverstone, Inggris, yang diguyur hujan, pada 25 Agustus.
Akibat kecelakaan itu, Rabat mengalami keretakan di tiga bagian tulang kaki kanannya dan terpaksa absen dari tujuh seri tersisa. Pebalap Spanyol itu baru kembali ke sirkuit pada sesi tes pascamusim di Jerez, Spanyol, pada November.
Sebelumnya, pada 24 Mei, Rabat juga mengalami kecelakaan saat menjalani tes tidak resmi di Sirkuit Catalunya, Barcelona, yang menyebabkan cedera kerusakan otot di beberapa bagian tangannya. Akan tetapi, dia tidak absen pada balapan MotoGP berikutnya.
Pebalap Ducati, Jorge Lorenzo, juga cedera parah saat terlempar dari motornya pada putaran pertama balapan di Sirkuit Aragon, 23 September. Akibat insiden di tikungan pertama itu, Lorenzo mengalami pergeseran tulang tumit dan keretakan tulang di betis kanan. Akibat cedera itu, pebalap Spanyol tersebut absen pada empat seri berikutnya dan baru turun ke sirkuit lagi di Valencia, 16-18 November.
Pebalap LCR Honda, Cal Crutchlow, juga harus menjalani operasi engkel dan telapak kaki kanan setelah terjatuh keras pada sesi latihan bebas kedua di Sirkuit Phillip Island, Australia.
Akibat kecelakaan tersebut, pebalap Inggris itu absen dari tiga balapan akhir 2018, dan kemungkinan baru kembali turun ke sirkuit pada sesi tes pramusim resmi di Sirkuit Sepang, Februari 2019.
Pebalap tim Red Bull KTM, Pol Espargaro, mengalami cedera retak tulang selangka kiri setelah kecelakaan saat sesi pemanasan seri Ceko di Sirkuit Brno, pada 5 Agustus. Akibatnya, Espargaro absen dari balapan seri Ceko, Austria, dan Inggris. Pebalap Spanyol itu baru kembali ke sirkuit di seri San Marino, 7-9 September.
Juara dunia MotoGP musim 2018, Marc Marquez, menderita dislokasi sendi bahu sebelah kiri saat mendapat pelukan selamat dari pebalap ApriliaGresini, Scott Redding, di seri Jepang.
Cedera bahu kiri itu sebenarnya akibat Marquez terjatuh pada pemanasan seri Inggris, tetapi ketika itu sendi bahunya bisa dikembalikan ke tempat semula.
Meski cedera, Marquez terus membalap dengan kondisi sendi bahu kiri yang sering terasa sakit hingga berakhirnya musim 2018. (OKI)