JAKARTA, KOMPAS--Hasil undian turnamen Final BWF World Tour di Guangzhou, China, 12-16 Desember, menempatkan dua wakil tunggal dan ganda putra Indonesia pada grup berbeda. Hal ini bisa menjadi keuntungan Indonesia untuk merebut gelar.
Ketua Pembinaan Prestasi PP PBSI Susy Susanti mengatakan, peluang ganda putra merebut gelar juara lebih besar daripada nomor lain karena mempunyai dua wakil di grup berbeda. ”Dengan menurunkan dua pasangan, kekuatan kita di nomor ini lebih besar dibandingkan dengan sektor lain. Apalagi kedua pasangan ini bermain di grup berbeda,” kata Susy di Jakarta, Senin (10/12/2018).
Menurut undian yang dirilis BWF, ganda nomor satu dunia Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo akan tampil di Grup A. Mereka satu grup dengan dua ganda China, juara dunia Li Junhui/Liu Yuchen dan juara Perancis Terbuka Han Chengkai/Zhou Haodong, serta pasangan Denmark Astrup/Anders Skaarup Rasmussen.
Di Grup B, Indonesia menempatkan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang bersaing dengan dua ganda Taiwan Chen Hung Ling/Wang Ci Ling dan Liao Min Chun/Su Ching Heng, serta Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe (Jepang).
Status unggulan dan sembilan gelar juara musim ini menjadi modal berharga bagi Kevin/Marcus. Namun, pasangan yang sering dijuluki “Minions” ini tidak boleh terlalu yakin. Han Chengkai/Zhou Haodong, pasangan muda China, sangat mungkin menjadi batu sandungan. Dari hanya enam kekalahan Marcus/Kevin tahun ini, dua kekalahan mereka alami dari Han/Zhou, yaitu pada final Perancis Terbuka dan semifinal China Terbuka. Hal itu harus membuat Minions, datang ke Guangzhou sebagai juara bertahan, untuk terus waspada.
”Tidak masalah bagi Kevin dan Marcus dengan hasil undian ini. Semua lawan sama beratnya dan harus diwaspadai. Di turnamen ini memang diisi pemain rangking satu sampai delapan, jadi akan bertemu dengan yang sulit semua,” ujar pelatih ganda putra Aryono Minarat.
Menurut Aryono, dua kekalahan dari Han/Zhou akan menjadi motivasi bagi pemainnya untuk bisa mengalahkan mereka. ”Kevin/Marcus harus bermain lebih tenang di saat-saat kritis,” kata Aryono.
Di nomor tunggal putra, Indonesia diwakili oleh Anthony Sinisuka Ginting dan Tommy Sugiarto. Anthony bergabung di Grup A bersama Chou Tien Chien (Taiwan), Shi Yuqi (China), dan Son Wan Ho (Korsel). Tommy bersaing di Grup B bersama Kento Momota (Jepang), Kantaphon Wangcharoen (Thailand), dan Sameer Verma (India).
Menurut Susy, peluang Indoensia di tunggal putra juga terbuka. Apalagi, sejumlah pemain top dunia seperti Lin Dan, Chen Long (China), dan Victor Axelsen (Denmark) absen.
Susy berharap, tunggal Indonesia, terutama Anthony bisa bermain lebih yakin dan berani. ”Permainan Anthony belum konsisten, dia masih perlu mengasah keberanian, menambah jam terbang dan pengalaman. Mudah-mudahan sekarang bisa lebih baik,” kata Susy.
Delapan pemain atau pasangan yang berhak tampil adalah delapan peringkat teratas berdasarkan hasil penampilan mereka pada rangkaian turnamen BWF World Tour sepanjang tahun 2018. Babak penyisihan grup dilakukan dengan sistem round robin, setiap pemain akan saling berhadapan satu kali. Dua periungkat terbaik setiap grup melaju ke semifinal.
Di nomor ganda campuran Indonesia mengirimkan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja. Greysia Polii/Apriyani Rahayu menjadi satu-satunya wakil ganda putri. Tak ada wakil tunggal putri Indonesia di turnamen Final BWF World Tour.
Susy mengatakan, dari turnamen ini bisa dilihat kesiapan Indonesia menjelang Olimpiade Tokyo 2020. Oleh karena itu, gelar juara tidak menjadi satu-satunya target yang ingin dicapai. “Kami tidak ingin terpaku hanya kepada Marcus dan Kevin. Kami ingin meloloskan sebanyak-banyaknya atlet ke Olimpiade. Di Final BWF World Tour ini, ada pemain yang ditargetkan juara, ada yang ingin dilihat peningkatan penampilannya, dan ada yang diharapkan peringkatnya naik,” ujar Susy.
Ganda campuran Hafiz/Gloria merupakan salah satu pasangan yang diharapkan bisa lolos ke Olimpiade. Di Final BWF World Tour Hafiz/Gloria diharapkan bisa menembus babak semifinal agar peringkat dunia mereka meningkat dan punya peluang lolos Olimpiade.