Momen ketika pemain sayap Bayern Muenchen, Arjen Robben, mencetak gol kemenangan atas Borussia Dortmund pada final Liga Champions musim 2012-2013 menjadi memori yang akan sulit dilupakan. Berkat Robben, Bayern menang atas Dortmund, 2-1, untuk mengangkat trofi Liga Champions dan menyandang status treble winner.
Pemain asal Belanda yang kini berusia 34 tahun itu menjadi pahlawan setelah empat tahun bergabung dengan Bayern pada 2009. Hingga saat ini Bayern seolah tidak lengkap jika di sektor sayap kanan mereka tidak ada Robben. Setelah hampir satu dekade Robben membantu Bayern meraih 19 gelar juara, termasuk tujuh trofi Bundesliga.
Lalu, Robben pun membuat kejutan dengan mengatakan bahwa ia berencana pensiun dari Bayern pada akhir musim ini. ”Saya sudah lama memikirkannya dan merasa bahwa saat ini waktu yang tepat untuk menyampaikannya kepada fans ataupun klub,” kata Robben dalam wawancara yang dimuat di majalah Kicker, Senin (10/12/2018).
Robben yang juga sudah pensiun dari tim nasional Belanda pada Oktober 2017 merasa dirinya sudah semakin tua. Ia merasa Belanda atau Bayern berhak mendapatkan pengganti yang lebih muda. Lagi pula, jika pensiun tepat pada akhir musim ini, Robben genap membela Bayern selama satu dekade.
Robben memilih Bayern sebagai tempat terakhir untuk menunjukkan kemampuan puncaknya selama berkarier. ”Laga kontra Benfica menjadi bukti bahwa saya masih bisa bermain dengan kemampuan terbaik saya,” katanya.
Pada laga penyisihan Grup E Liga Champions yang berlangsung akhir November lalu, Bayern melibas Benfica, 5-1. Robben pun mencetak dua gol pada laga itu.
Namun, pada laga itu Robben mengalami cedera lutut yang mengakibatkan ia tidak bisa berlaga melawan Ajax, Kamis (13/12/2018) pukul 03.00 WIB. Cedera memang menjadi hantu dalam karier Robben.
Bahkan, ia sampai dijuluki ”Si Manusia Kaca” akibat terlalu sering mengalami cedera. Seperti kaca, tubuh Robben sangat rapuh.
Hal ini bisa menjadi kekhawatiran Robben yang menginginkan akhir yang manis di Bayern. Jika ia terus dibekap cedera, ia semakin kehilangan waktu untuk kembali menjadi pahlawan bagi Bayern untuk terakhir kalinya.
Selama ia cedera, posisinya sering digantikan Serge Gnabry yang masih berusia 23 tahun. Meski demikian, Gnabry belum sematang Robben yang sudah pernah membela klub-klub besar lainnya, seperti Chelsea dan Real Madrid.
Dengan demikian, tidak mudah bagi Bayern untuk mencari pengganti Robben. Apalagi, Bayern termasuk tim besar yang enggan mengeluarkan biaya besar untuk belanja pemain. Bayern mulai berpikir keras. Pilihannya adalah mempertahankan pemain seperti Gnabry atau mengikuti tren membeli pemain mahal.(AFP/DEN)