JAKARTA, KOMPAS — Lebih dari empat dekade lalu, PT Astra International Tbk telah melakukan kontribusi sosial berkelanjutan kepada masyarakat di sekitar instalasi Astra. Namun, kini Astra semakin fokus pada empat pilar kontribusi sosial, yaitu kesehatan, pendidikan, pemberdayaan usaha kecil dan menengah, dan lingkungan.
Dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan lingkungan, Astra berkegiatan pada Rabu (5/12/2018) hingga Minggu (9/12/2018) di Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan, Bali. Aktivitas yang dilakukan bertajuk ”The Bali Hope Swimrun”.
Menurut Boy Kelana Soebroto, Head of Corporate Communications PT Astra International Tbk, The Bali Hope Swimrun merupakan kegiatan berenang dan lari pertama kali di Asia Tenggara dan Australia.
Swimrun merupakan olahraga yang sedang berkembang pesat di Swedia. Pesertanya mencapai 20 orang dari enam negara, yaitu Indonesia, Australia, Amerika, Inggris, Selandia Baru, dan Swedia. Tiap peserta berlari sejauh 20 kilometer, kemudian berenang sejauh 3 kilometer.
Selain aktivitas olahraga, para peserta juga menggalang dana untuk melindungi lingkungan di Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan dari polusi sampah plastik. Dalam kegiatan itu juga ada edukasi lingkungan dalam bahasa Inggris di enam sekolah di Nusa Lembongan melalui Bali Children Foundation.
Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan merupakan dua pulau di Bali yang sering dikunjungi ribuan wisatawan setiap harinya. Dengan demikian, lingkungan dua pulau itu harus dijaga agar wisatawan tetap datang.
Demi menjaga keberlangsungan destinasi wisata, Astra International berbagi pengalaman untuk menjaga lingkungan dari sampah oleh penerima Semangat Astra Terpadu untuk Indonesia (SATU Indonesia) Awards 2010, yakni Amilia Agustin.
Ketika masih duduk di bangku SMA di Bandung, Ami, panggilan Amilia, telah membuat program ”Go to Zero Waste School”. Meski sempat tidak didukung sekolahnya, Ami tetap menjalankan programnya.
Berpindah ke Bali untuk kuliah, Ami kemudian menginisiasi bank sampah. Di Bali pada akhirnya dibentuk ratusan bank sampah. Pengalaman Ami itu kemudian ditularkan kepada masyarakat setempat di Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan.