Awal Baik bagi Hafiz/Gloria
Debut ganda campuran Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja berjalan lancar pada Final BWF World Tour. Namun, evaluasi tetap perlu dilakukan pasangan muda ini agar tidak lagi kehilangan gim pada laga berikutnya.
GUANGZHOU, RABU Ganda campuran Indonesia, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja, mendapat hasil baik dalam debut mereka pada turnamen bulu tangkis Final BWF World Tour. Kemenangan atas juara All England, Yuta Watanabe/Arisa Higashino, menjadi modal untuk lolos dari babak penyisihan grup.
Hafiz/Gloria menjadi satu-satunya wakil ganda campuran Indonesia dalam turnamen yang tahun ini diselenggarakan di Tianhe Gymnasium, Guangzhou, China, 12-16 Desember. Mereka lolos sebagai peringkat keenam dalam daftar peringkat Final BWF yang poinnya dikumpulkan dari turnamen BWF World Tour 2019.
Pada laga pertama dalam persaingan ganda campuran Grup B, Rabu (12/12/2018) malam, Hafiz/Gloria menang 21-18, 16-21, 21-18. Ini menjadi kemenangan pertama mereka atas Watanabe/Higashino dari empat pertemuan.
Dalam persaingan dengan format round robin pada babak penyisihan grup, kemenangan atas pasangan unggulan kedua itu menjadi modal penting untuk menghadapi dua lawan berikutnya. Selain Chan Peng Soon/Goh Liu Ying (Malaysia) yang akan menjadi lawan kedua mereka di Grup B, Kamis ini, Hafiz/Gloria juga akan bertemu dengan Wang Yilyu/Huang Dongping (China) pada laga terakhir penyisihan grup.
Bersaing dengan tujuh pasangan lain yang dibagi dalam dua grup, Hafiz/Gloria harus menempati peringkat kedua untuk lolos ke semifinal. Juara grup akan bertemu peringkat kedua grup lain pada semifinal.
”Kami sudah punya modal dengan kemenangan ini. Namun, kami harus meningkatkan penampilan dan mengevaluasi kekalahan pada gim kedua tadi. Usahakan jangan sampai terulang lagi. Di sini semua pertandingan seperti babak final, jangan sampai lengah, satu poin itu sangat berharga sekali,” kata Hafiz kepada Humas PP PBSI di Guangzhou.
Kekalahan pada gim kedua dialami justru setelah mereka unggul 16-10. Tanpa membuat satu kesalahan pun, lawan berbalik unggul dengan meraih 11 poin beruntun. Gloria mengatakan, hal itu terjadi karena mereka terbawa irama permainan lawan yang lambat.
”Apalagi, shuttlecock di sini berat. Mereka tidak bisa begitu saja mematikan kami dan kami pun sebaliknya. Ketika lawan mengejar pada gim kedua, kami bingung,” ujar Gloria.
Kok yang berat juga menyulitkan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon saat melawan Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen (Denmark) pada Grup A ganda putra. Mereka harus menjalani tiga gim sebelum memenangi pertandingan, 20-22, 21-17, 21-13.
Kondisi tersebut membuat Kevin/Marcus kesulitan mengembangkan permainan cepat yang menjadi ciri khas mereka. Tak jarang, reli mewarnai pertandingan itu seperti yang terjadi pada gim kedua. Poin ke-16 didapat Kevin/Marcus setelah terjadi 86 pukulan.
Kemenangan juga didapat tunggal putra Tommy Sugiarto yang bermain melawan Kantaphon Wangcharoen (Thailand). Dua pemain ini lolos ke Guangzhou setelah mengikuti 17 turnamen, paling banyak dibandingkan dengan enam tunggal putra lain. Tommy yang menjadi unggulan ketiga menundukkan lawannya yang berada di posisi ketujuh, 21-18, 18-21, 21-11.
Wajib menang
Dari hasil pertandingan sesi siang, dua wakil lainnya, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dan Greysia Polii/Apriyani Rahayu, harus memenangi dua pertandingan lain pada grup masing-masing setelah kalah pada pertandingan pertama.
Pada laga kedua, Hendra/Ahsan akan melawan pasangan Taiwan, Liao Min Chun/Su Ching Heng, sementara Greysia/Apriyani berhadapan dengan ganda putri nomor satu China, Chen Qingchen/Jia Yifan.
Gagal meraih satu poin kemenangan pada pertandingan pertama, Greysia/Apriyani akan berusaha bangkit lawan Chen/Jia.
”Kami tidak mau memikirkan ini sampai berlarut-larut, masih ada dua pertandingan penyisihan. Bagaimana caranya harus dapat poin banyak. Ini sistem round robin, poin, kan, berharga,” kata Greysia setelah dikalahkan Ayaka Takahashi/Misaki Matsutomo (Jepang), 11-21, 16-21.
Di Grup A, Greysia/Apriyani harus bersaing dengan lawan-lawan kuat. Takahashi/Matsutomo adalah pemain yang tujuh kali mengalahkan Greysia/Apriyani dari delapan pertemuan sebelumnya.
Dengan Chen/Jia, yang akan dihadapi pada Kamis ini, Greysia/Apriyani berbagi dua kemenangan dari empat pertandingan. ”Sejak awal, lawan kami tak mudah,” kata Greysia.
Sementara itu, Hendra/Ahsan kalah dari ganda putra Jepang, Hiroyuki Endo/Watanabe, 4-21, 18-21. Oleh karena itu, Hendra/Ahsan tidak boleh kehilangan poin dari Liao Min Chun/Su Ching Heng pada laga kedua, Kamis ini.
Kekalahan juga diderita tunggal putra nomor satu Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, pada terakhir di hari pertama. Meski memenangi gim pertama, Anthony terus tertinggal pada dua gim berikutnya dan menyerah kepada unggulan teratas turnamen sekaligus pemain nomor tiga dunia asal Taiwan, Chou Tien Chen, 21-17, 18-21, 18-21.
Dengan kemenangan ini, Anthony wajib menang pada dua laga berikutnya untuk lolos ke semifinal. Dua lawan Anthony berikutnya di Grup A adalah Shi Yuqi (China) dan Son Wan-ho (Korea Selatan). (Iya)