MAKATI, RABU - Latihan intensif di bawah pelatih asal Hongaria, Tibor Karolyi, berbuah manis bagi para pecatur Indonesia pada Kejuaraan Catur Kontinental Asia di Makati, Filipina, Rabu (12/12/2018). Pada babak kedua, Muhamad Ervan tampil prima mengalahkan grand master super asal China, Wang Hao.
GM super adalah julukan bagi pecatur dengan rating di atas 2.600. GM Wang Hao memiliki rating 2.730 dan Fide Master Muhamad Ervan 2.357 poin.
Namun, Ervan yang sudah mempelajari permainan Wang dan mendapat pelatihan dari Karolyi menyiapkan strategi jitu sejak pembukaan. Ervan yang mementingkan keunggulan posisi berani mengorbankan benteng untuk ditukar gajah lawan pada langkah ke-16.
Hasilnya, Ervan menguasai jalur diagonal panjang B1 sampai H7. Wang Hao merespons dengan pertarungan terbuka dan mengambil langkah liar.
Hal itu justru menguntungkan bagi Ervan karena pertahanan lawan menjadi terbuka. Pada langkah ke-34, menteri Ervan menyerang benteng lawan dan memancing respons menteri Wang. Namun, Wang Hao justru menarik bentengnya sehingga pertahanan raja menjadi terbuka.
Ervan mengorbankan gajah untuk menyerang raja. Raja Wang Hao terpaksa memakan gajah dan membuka ruang bagi benteng dan menteri Ervan mematikan raja. Sebelum mati, Wang Hao memilih menyerah.
Bagi Ervan, kemenangan itu membuatnya mengumpulkan 1,5 poin dari dua babak atau yang terbanyak di antara pecatur Indonesia di ajang itu.
Adapun bagi Wang Hao, kekalahan itu membuatnya semakin terpuruk. Pada laga pertama, Wang Hao sudah ditahan remis oleh Yoseph Taher dari Indonesia yang juga memiliki rating jauh di bawahnya.
”Kemenangan Ervan bukan sebuah kebetulan. Ervan sudah merancang taktik permainan yang tepat untuk mengalahkan Wang Hao. Pelatihan dari Tibor Karolyi membuat permainan Ervan kuat sejak pembukaan,” kata Kristianus Liem, manajer tim Indonesia.
Para pecatur Indonesia yang didukung Japfa memperoleh hasil beragam pada ajang itu. IM Sean Winshand Cuhendi (2.429) dan WIM Dita Karenza (1.944) yang kalah pada babak pertama mulai bangkit dan menang pada babak kedua.
Sean mengalahkan FM Daniel Hanwen Gong dari Selandia Baru dengan mudah. Sean yang memainkan buah catur putih mendominasi serangan sejak awal permainan dan memaksa Gong menyerang pada langkah ke-50.
Pada babak ketiga, Sean akan menantang sesama pecatur Indonesia, GM Susanto Megaranto (2.512). Pertarungan tersebut bakal menjadi adu gengsi sesama pecatur Indonesia untuk membuktikan siapa yang terhebat.
Susanto adalah peraih gelar GM terakhir dari Indonesia. Sean yang sudah mengoleksi tiga norma GM sedang mengejar rating sampai 2.500 untuk menjadi GM terbaru Indonesia. Pada babak kedua, Susanto kalah dari dari pecatur India, GM SP Sethuraman (2.664).
WIM Dita Karenza menang atas WIM Jan Jodilyn Fronda dari Filipina (2.139). Pecatur Indonesia lainnya, IM Novendra Priasmoro, kembali bermain remis melawan IM Haridas Pascua dari Filipina. IM Yoseph Taher (2.454) juga kembali remis melawan GM M Amin Tabatabei dari Iran (2.587).
”Kemenangan Ervan dan keberhasilan Yoseph menahan remis dua pecatur papan atas Asia menjadi kejutan yang menyenangkan. Kami berharap ada pecatur Indonesia yang menembus lima besar,” kata Eka Putra Wirya, anggota Dewan Pembina Percasi. (ECA)