Pelatih Real Madrid Santiago Solari akhirnya memberi kesempatan kepada Isco untuk menjadi pemain inti ketika mereka menjamu CSKA Moskwa pada laga terakhir fase Grup G Liga Champions di Stadion Santiago Bernabeu, Madrid, Kamis (13/12/2018) dini hari WIB. Namun, malam itu justru menjadi malam yang buruk bagi pemain yang bernama lengkap Francisco Alarcon itu.
Isco justru lebih sering dicemooh oleh para pendukung Real ketika mendapat bola. Siulan dan ejekan terdengar nyaring dari tribune penonton. Isco pun sampai kesal dan berdiri menghadap ke arah penonton sambil mengatakan sesuatu. Dari gerak bibir yang terlihat dalam tayangan ulang di televisi, Isco terlihat mengatakan ”apa maumu?”
Malam itu seharusnya Isco merasa bahagia. Sejak awal November lalu, ketika Real dilatih Santiago Solari, pengganti Julen Lopetegui, Isco menjadi pelanggan tetap bangku cadangan.
Laman Marca melansir bahwa Solari melakukan itu karena diduga merasa tidak dihormati oleh Isco. Namun, Solari kemudian membantahnya dan mengatakan bahwa keputusannya itu semata terkait dengan taktik.
Isco pun tetap dicadangkan pada laga-laga besar, seperti ketika melawan AS Roma. Padahal, pada era Lopetegui, Isco selalu menjadi pemain utama karena kepiawaiannya menggiring bola dan kreativitasnya menciptakan peluang gol.
Namun, meski sudah mendapatkan kesempatan tampil, Isco gagal menjadi pembeda pada laga itu. Ia frustrasi dan malam itu timnya menelan kekalahan bersejarah.
Kalah 0-3 dari CSKA di Bernabeu dalam sebuah kompetisi level Eropa semakin menegaskan bahwa tim berjuluk ”Los Blancos” itu belum sepenuhnya bangkit dari krisis. Meski tetap bisa lolos ke babak 16 besar Liga Champions, kekalahan telak di Bernabeu menjadi aib bagi Real.
Bukan yang pertama
Isco juga bukan pemain pertama yang mendapat perlakuan semacam itu dari para suporter Real. Penyerang asal Wales, Gareth Bale, belum lama merasakan hal itu. Ia dicemooh karena kesulitan mencetak gol, sama seperti yang dialami Karim Benzema pada musim lalu.
Bahkan, Cristiano Ronaldo, ketika masih di Real, sampai ikut mendesak fans untuk menghentikan cemoohan itu dan membiarkan Benzema bermain.
Legenda-legenda Real, seperti Ronaldo Luis Nazario de Lima, pernah mengalaminya. ”Saya tidak pernah merasa dicintai di Santiago Bernabeu dan saya tidak bisa memahaminya. Saya belum pernah diperlakukan dengan kasih sayang di sana,” ujar bintang asal Brasil itu pada 2006, seperti dikutip The Guardian.
Namun, karakter para suporter Real itu bisa jadi merupakan konsekuensi yang harus dihadapi Isco dan rekan-rekannya. Sebagai tim besar yang telah menjuarai Liga Champions dalam tiga musim berturut-turut, Real telah mematok standar yang sangat tinggi bagi mereka sendiri.
Begitu pemain ataupun pelatih melakukan kesalahan kecil, cemoohan dari para suporter akan muncul dengan seketika.
Hal senada diungkapkan Solari. Pelatih asal Argentina ini kemudian mengatakan, cemoohan itu tidak semata ditujukan kepada Isco, tetapi kepada tim secara keseluruhan.
”Para pendukung bebas berekspresi. Mereka akan mencemooh ketika tidak menyukai penampilan tim. Kami juga tidak menyukai hasil laga ini,” ujar gelandang Real Madrid tahun 2000-2005 itu. (AP/DEN)