MU Jerumuskan Diri
Manchester United membuang peluang menjuarai Grup H Liga Champions Eropa. Kegagalan itu memaksa mereka masuk ke situasi tidak menguntungkan di babak 16 besar kompetisi ini.
VALENCIA, KAMIS Manajer MU Jose Mourinho tidak mampu menutupi kekecewaannya ketika timnya dibekap Valencia, 1-2, pada pekan pamungkas penyisihan grup Liga Champions, Kamis (13/12/2018) dini hari WIB. Hasil buruk yang semestinya bisa dihindari itu membuat MU berpotensi menghadapi jalan terjal di babak gugur Liga Champions.
”Menjelang laga ini, saya berkata kepada para pemain bahwa jika kami menang, juga Juventus, kami berhasil menuntaskan pekerjaan. Namun, jika kami gagal menang, begitu pula Juve, kami patut menyalahkan diri sendiri,” ujar Mourino seusai laga di Stadion Mestalla, Spanyol, itu.
Selain para pemain, seperti Paul Pogba yang lagi-lagi tampil di bawah standar, Mourinho adalah yang paling patut disalahkan atas kekalahan itu. Ia memilih menurunkan skuad lemah karena sempat ragu Juve bakal kalah pada pekan pamungkas penyisihan grup Liga Champions itu.
Mourinho menyimpan delapan pemain inti di Mestalla karena ingin fokus ke duel kontra Liverpool, akhir pekan ini. Para langganan skuad utama, seperti Marcus Rashford dan Ashley Young, baru diturunkan setelah turun minum atau saat mengetahui Juve tertinggal dua gol pada laga lain di Swiss. Perubahan itu sangat terlambat karena MU tertinggal 0-2 lebih dulu.
Padahal, jika menang atas Valencia yang tidak lagi punya ambisi khusus pada laga itu, MU bakal memuncaki Grup H Liga Champions musim ini. Kondisi itu tidak terlepas dari kekalahan Juve, pemuncak Grup H, dari Young Boys di Swiss, 1-2.
Menyusul hasil laga identik di Spanyol dan Swiss itu, klasemen akhir di Grup H tidak berubah. Juve menjadi juara grup, adapun MU peringkat kedua di grup itu. Status sebagai peringkat kedua membuat MU berpotensi bertemu lawan berat di 16 besar.
Tim-tim raksasa yang bisa mereka hadapi di babak gugur adalah Real Madrid, Barcelona, Bayern Muenchen, Paris Saint-Germain, Borussia Dortmund, dan FC Porto. Keenamnya merupakan juara grup.
Kepastian siapa lawan MU di babak itu akan diketahui dalam undian Senin (17/12) di Nyon, Swiss. Sejumlah pengamat pesimistis ”Setan Merah” bisa lolos dari babak itu, terutama jika bertemu barisan raksasa, seperti Barcelona dan PSG. Musim lalu, MU kandas di babak itu setelah kalah dari wakil Spanyol, Sevilla.
Tim Sherwood, eks pemain dan manajer di Liga Inggris, meyakini, langkah MU bakal serupa musim lalu, yaitu kandas di 16 besar. Baginya, MU adalah salah satu tim terlemah di 16 besar.
”Klub-klub Inggris, yaitu Manchester City, Liverpool, dan Tottenham Hotspur, bisa juara (Liga Champions musim ini). Namun, tidak dengan United. Melihat cara mereka bermain dan kondisi di tim saat ini, mereka tidak punya peluang (juara) sama sekali,” ujar Sherwood dikutip Talksport.
Bak mobil rusak
Craig Burley, analis sepak bola di ESPN, bahkan mengibaratkan MU pada musim ini sebagai ”mobil bobrok”. ”Ya, mereka (MU) memang lolos dari penyisihan grup, tetapi mereka hanya mobil rusak. Mereka sungguh mobil rusak, bobrok. Lihat saja posisi mereka di Liga Inggris,” tutur Burley dalam ulasannya di ESPN.
MU kini menempati peringkat keenam di Liga Inggris atau tertinggal 16 poin dari Liverpool di puncak klasemen dan delapan poin dari penghuni peringkat keempat, Chelsea. Kans MU tampil di Liga Champions musim depan pun disebut nyaris mustahil.
Selain finis keempat di klasemen akhir Liga Inggris, alternatif lain agar MU bisa tampil di kompetisi elite antarklub di Eropa itu adalah dengan menjuarai Liga Champions musim ini. ”Saya ragu.
Penampilan mereka buruk di berbagai sisi. Pertahanan mereka rapuh, lini depan pun kurang mengancam. Ini terlihat di Valencia,” ujar Owen Hargreaves, eks pemain MU, dalam laman Express.co.uk.
Sementara itu, meskipun beruntung bisa tetap finis teratas di Grup C setelah dijungkalkan Young Boys, 1-2, Juve tetap memiliki risiko di 16 besar. ”Si Nyonya Besar” berpeluang bertemu lawan-lawan tangguh, seperti Atletico Madrid, Spurs, dan Liverpool, di undian babak 16 besar.
Sempat digadang-gadang salah satu favorit juara musim ini menyusul pembelian Cristiano Ronaldo dari Madrid, realitasnya Juve masih terlihat rapuh. Mereka menelan dua kekalahan pada penyisihan grup Liga Champions musim ini, yaitu dari Young Boys dan MU. Padahal, Boys tidak sekali pun bisa menang pada babak penyisihan grup Liga Champions sebelum-sebelumnya.
”Kekalahan (dari Young Boys) ini menyakitkan karena kami datang ke sini (Swiss) untuk menang. Kami banyak membuang peluang gol pada babak pertama dan satu gol tidak disahkan (offside). Ya, setidaknya ini jadi pelajaran bagi kami untuk laga-laga ke depan,” kata Paulo Dybala, pencetak gol Juve pada laga itu.
Dybala pun berkomentar soal babak 16 besar. Ia mengaku tidak terlalu peduli dengan siapa pun lawan yang dihadapi timnya nanti. ”Untuk menjuarai Liga Champions, Anda harus mengalahkan mereka semua. Jadi, tidak penting siapa lawan di babak 16 besar nanti,” ujarnya, seperti dikutip Football-Italia. (AFP/JON)