Formula 1 musim 2019 akan menjadi lembaran baru bagi balapan jet darat itu. Musim depan, sejumlah regulasi teknis baru akan diterapkan untuk meningkatkan daya tarik Formula 1 sebagai tontonan.
Analis teknis F1, Giorgio Piola, di situs resmi F1, Kamis (13/12/2018), mengatakan, perubahan regulasi musim 2019 berbeda dengan perubahan dramatis aturan aerodinamika F1 pada 2017. Tahun lalu, regulasi aerodinamika murni untuk meningkatkan kecepatan, juga keindahan desain mobil.
Sementara perubahan aturan teknis tahun depan ditujukan untuk meningkatkan daya tarik F1 sebagai tontonan melalui pendekatan teknologi.
Kepala Motorsport Formula 1 Ross Brown melakukan perubahan regulasi itu sebagai hasil dari riset besar-besaran mengenai dinamika mobil-mobil F1. Tim ahli teknik Brawn, seperti dikupas oleh Crash, telah menggunakan computational fluid dynamics (CFD) atau perangkat digital untuk menganalisis aerodinamika dan data dari terowongan angin, untuk mengetahui aspek apa dari mobil F1 yang paling menimbulkan turbulensi, dan bagaimana hal itu bisa dikurangi tanpa mengubah total aturan F1.
Tim Brawn menyimpulkan, sayap depan merupakan sumber utama masalah salip-menyalip di F1. Oleh karena itulah, pada musim 2019 akan ditetapkan aturan penyederhanaan sayap depan, antara lain dengan tidak boleh lagi menggunakan kisi-kisi tambahan di sisi luar.
Untuk mengurangi efek turbulensi dari mobil di depan, sayap depan juga diperlebar dari panjang total 1,8 meter pada mobil 2018 menjadi 2,0 meter pada 2019. Posisi sayap depan pun dimajukan 2,5 cm serta tinggi kisi-kisi di sayap depan dinaikkan 2 cm.
Dengan perubahan itu, efek turbulensi dari mobil di depan terhadap mobil di belakang akan berkurang sehingga akan lebih mudah untuk manuver mendahului.
Kisi-kisi bawah sayap depan, yang pada mobil 2018 dipasang lima buah, pada 2019 ditetapkan hanya boleh maksimal dua buah. Hal itu dimaksudkan untuk mengurangi gangguan aliran udara di bagian bawah mobil.
Komponen untuk mengalirkan udara ke rem depan, yang berfungsi membantu pendinginan rem, pada musim 2019 juga disederhanakan. Itu karena pada musim sebelumnya bagian tersebut sering kali dibuat dengan tambahan untuk meningkatkan efek aerodinamika.
Bagian lain yang berubah adalah sayap samping mobil, yang dibuat lebih rendah 15 cm, dan lebih panjang ke depan 10 cm, untuk mengurangi efek aerodinamikanya.
Di bagian belakang, sayap belakang yang diturunkan posisinya pada 2018 kembali dibuat lebih tinggi dan lebih panjang. Lebar sayap belakang yang sebelumnya 80 cm di bagian paling atas ditambah menjadi 87 cm pada 2019. Sementara tingginya bertambah 7 cm sehingga lebar celah udara saat mengoperasikan drag reduction system (DRS) menjadi 6,5 cm.
Panjang keseluruhan sayap belakang yang pada 2018 adalah 95 cm, pada musim 2019 ditambah menjadi 105 cm. Perubahan dimensi sayap belakang itu untuk membuat manfaat DRS semakin besar. Perubahan-perubahan tersebut diharapkan membuat balapan menjadi lebih menarik.(OKI)