Sudah lima tahun kompetisi liga basket tertinggi di Indonesia tidak mampir ke Bali. Tahun ini, IBL Pertamax 2018-2019 memilih kembali ke Denpasar, Bali, sebagai tempat seri ketiga musim reguler. Atmosfer kehangatan dan keindahan di Pulau Dewata membuat penonton, pemain, dan pelatih menikmati seri dengan hati berseri.
Denpasar terakhir kali menjadi tuan rumah pada 2012 saat liga masih bertajuk NBL. Kala itu, Bali menjadi salah satu penyelenggara dengan antusiasme penonton tertinggi. Terbukti selama 2010-2012, Bali terus terpilih meskipun tidak ada tim lokal yang turut serta di liga.
Musim ini, GOR Merpati, Denpasar, Bali, terpilih menjadi penyelenggara seri ketiga, 14-16 Desember 2018. Denpasar terpilih menggantikan Cirebon yang kurang baik dari sisi antusiasme penonton dan akses menuju GOR basket.
Pada Jumat (14/12/2018), meskipun masih masuk dalam hari kerja, ratusan penonton sudah mengisi GOR Merpati sejak siang. Mereka antusias menyambut aksi-aksi dari tim-tim IBL, seperti Stapac Jakarta dan Satria Muda Pertamina Jakarta. Semakin malam, penonton terus bertambah.
Salah satu penonton, Komang (27), mengaku sangat senang. Dia sudah lama menanti kehadiran IBL. Selama ini dia hanya bisa menyaksikan tim favoritnya, Stapac Jakarta, dari televisi ataupun lewat streaming di Youtube. ”Setelah kerja, tadi saya langsung datang ke sini. Senang bisa lihat pemain-pemain langsung. Bisa minta foto bareng juga,” katanya.
Saking antusiasnya, Komang yang datang bersama satu temannya berencana menghabiskan akhir pekan ini di GOR Merpati, selama tiga hari penuh. Dia tidak khawatir harus mengeluarkan biaya Rp 60.000 untuk tiket terusan tiga hari.
Selain penonton, pemain dan pelatih yang hadir pun terkesima dengan suasana di Bali. Pemain asing NSH Jakarta, Dashaun Wiggins, yang baru pertama kali ke Bali, kagum melihat pemandangan pantai di sana.
”Hotel saya, kan, depannya pantai. Jadi, saya kemarin lihat sunset, dan itu bagus sekali. Bisa membuat saya lebih rileks sebelum bertanding. Saya berniat jalan-jalan, tetapi tentunya setelah semua pertandingan selesai,” kata Wiggins.
Pelatih Hangtuah Andika Supriadi Saputra turut merasakan suasana tenang di Bali. ”Bagus sekali seri di sini. Membuat nyaman pemain dan kami sebagai pelatih. Tentunya akan sangat bagus apabila bisa diadakan lagi musim depan,” katanya.
Direktur IBL Hasan Gozali mengatakan, pemilihan penyelenggaraan di Bali tidak hanya karena antusiasme penonton yang tinggi. Akan tetapi, dengan ajang ini, IBL berharap pembinaan basket di luar Jawa juga bisa berkembang di Bali. (KEL)