Analisis statistik yang detail tentang kekuatan lawan menjadi senjata rahasia yang ampuh bagi tim putri Jakarta PGN Popsivo Polwan untuk menaklukkan tim putri Bandung Bank BJB Pakuan.
GRESIK, KOMPAS Tim putri Jakarta PGN Popsivo Polwan tidak hanya memiliki kemewahan berupa skuad yang diperkuat sebagian pemain nasional berpengalaman, tetapi juga strategi permainan yang didasarkan pada analisis statistik kekuatan lawan. Dengan bekal itu, Popsivo mampu menaklukkan Bandung Bank BJB Pakuan dengan skor 3-0 (25-14, 25-21, 25-16) pada laga seri kedua Proliga 2019 di GOR Tri Dharma, Gresik, Jawa Timur, Jumat (14/12/2018).
Untuk menghadapi laga itu, Pelatih Popsivo Chamnan Dokmai meminta tim menganalisis rekaman permainan BJB Pakuan pada laga sebelumnya. Berbekal rekaman permainan itu, dihimpun data statistik soal kekuatan, pola permainan, dan kebiasaan tiap pemain di tim lawan.
Dari data statistik itu bisa diketahui arah pemain menerima bola servis, umpan silang, bola lurus, arah spike, blok, dan gerak tipu. Kebiasaan arah serangan kapten BJB Pakuan, Kokram Pimpichaya, sebagai opposite spiker dan Wintang Kumala sebagai outside hitter, misalnya, bisa terbaca dari statistik tersebut.
Selanjutnya, Popsivo menyusun strategi dan terus menyimulasikan dalam latihan jelang laga. Hasilnya, strategi dan pola permainan mereka berbuah kemenangan.
”Kebiasaan pemain (lawan) biasanya tidak berubah. Itulah yang disimulasikan saat latihan dan sangat bermanfaat,” kata kapten Popsivo, Amalia Fajrina, seusai laga.
Dalam laga itu, BJB Pakuan yang dilatih Teddy Hidayat benar-benar dibuat tidak berkutik. Permainan impresif Amalia dan timnya tidak mampu disaingi BJB Pakuan yang ditopang hampir separuh pemain baru.
Chamnan mengatakan, meski BJB kalah dengan telak, tim asal Tatar Sunda ini dinilai cukup bagus. Apalagi, BJB juga ditopang pemain muda yang bersinar saat berlaga di Divisi Utama Livoli 2018, seperti Wintang dan Shella Bernadetha, yang sebelumnya membela klub TNI Angkatan Laut. Kedua pemain itu mampu membawa putri TNI AL ke final, tetapi kandas setelah ditaklukkan Surabaya Bank Jatim.
Selain itu, BJB juga memiliki Kokram, pemain di tim nasional yunior Thailand. Seperti diketahui, Thailand masih menjadi yang terbaik di Asia Tenggara dalam cabang bola voli. ”Namun, kami punya bahan dan statistik BJB, mempelajari, dan membuat antisipasi dalam latihan-latihan,” ujar Chamnan yang juga berasal dari Thailand.
Kemenangan atas BJB merupakan yang kedua diraih Popsivo. Pada seri pertama di Yogyakarta, Popsivo menang 3-0 atas tim kuat Jakarta Elektrik PLN. Padahal, PLN dilatih Tien Mei, pelatih asal China serta berpengalaman mengantar PLN sebagai juara Proliga 2015, 2016, dan 2017.
Popsivo kini lebih percaya diri untuk menghadapi dua tim kuat di seri ketiga, pekan depan, di Bandung, Jawa Barat. Kedua tim itu meliputi Jakarta BNI 46 dan juara bertahan Jakarta Pertamina Energi.
Menurut Chamnan, timnya juga sudah menghimpun statistik kekuatan pemain BNI dan Pertamina. ”(Dengan bekal statistik itu) Kami berani targetkan menang atas BNI dan Pertamina,” ujarnya dengan percaya diri.
Menanggapi kekalahan itu, Kokram (20) yang berparas jelita mengakui, Popsivo jauh lebih baik. Permainan BJB tak kompak dan kesulitan dalam penerimaan servis. ”Saya sulit mengeluarkan kemampuan terbaik,” ujarnya.
Ofisial BJB, Tachyan Iskandar, mengakui, kekalahan itu merupakan imbas dari persiapan minim serta faktor pemain muda yang kurang pengalaman. Sejumlah pemain terlihat grogi sehingga mereka tidak bisa menunjukkan permainan terbaiknya.
”Namun, karena kami juga ada semangat pembinaan, kompetisi ini juga harus dilihat sebagai cara menambah pengalaman atau jam terbang pemain,” katanya.
Ketat
Pada laga putra, tim Palembang Bank SumselBabel susah payah menang 3-2 atas tim debutan Sidoarjo Aneka Gas Industri. SumselBabel menang dengan perolehan poin 26-24, 22-25, 25-19, 24-26, dan 15-9.
Meski kalah, Aneka Gas yang merupakan tim satelit Surabaya Bhayangkara Samator menunjukkan perkembangan ketimbang saat menjalani seri pertama. Di Yogyakarta, Aneka Gas Industri babak belur dengan kekalahan 0-3 dari BNI 46 dan kalah lagi 0-3 dari Pertamina.
”Di seri pertama kami seperti anak baru masuk sekolah, bingung mau main seperti apa,” kata Yoga Sujiwa, middle blocker Aneka Gas Industri, seusai laga.
Dua kekalahan pada seri pertama menjadi pelajaran berharga bagi Yoga hingga mereka terus berbenah. Setelah mampu mengimbangi SumselBabel, tim yang dilatih Joni Sugiyatno ini bersiap menghadapi sesama tim debutan Proliga, Jakarta Garuda.
Sementara itu, Pelatih SumselBabel Pascal Wilmar mengakui, kemenangan tak mudah itu karena salah satunya meremehkan Aneka Gas Industri. ”Dari dua kekalahan telak, menghadapi kami mereka tampil lepas dan, kok, mainnya jadi bagus banget. Sementara tim kami justru jadi tertekan,” katanya.
Kemenangan atas Aneka Gas Industri cukup penting bagi SumselBabel mengingat pada seri sebelumnya mereka kalah 0-3 dari juara bertahan Surabaya Bhayangkara Samator. Mereka lantas memperbaiki diri dan menang 3-0 atas BNI. (BRO/ACI)