MANILA, KOMPAS – Memasuki babak keenam Kejuaraan Catur Kontinental Asia 2018 di Makati, Filipina, Sabtu (15/12/2018), peluang Indonesia untuk meloloskan atlet ke Piala Dunia Catur 2019 di Australia tinggal bertumpu pada Grand Master Susanto Megaranto. Dari sembilan pecatur Indonesia, Susanto menjadi yang paling konsisten dengan dua kali menang, tiga remis, dan sekali kalah dari enam babak yang telah dijalani.
Susanto kini menempati peringkat ke-15 dari 64 peserta kategori terbuka. Ia telah mengumpulkan poin 3,5, hanya berselisih satu poin dari pecatur peringkat pertama hingga kedelapan. Bila mampu minimal meraih dua kemenangan dan sekali remis pada tiga laga sisa, ia berpeluang masuk lima besar atau lima tiket yang tersedia untuk lolos ke Piala Dunia Catur 2019.
”Peluang Susanto masih ada sekali pun berat. Idealnya, untuk masuk lima besar, ia harus mengumpulkan poin 7,5 dari sembilan babak yang ada. Dengan sisa tiga babak lagi, ia minimal harus dua kali menang dan sekali remis. Melihat peformanya yang stabil--rating peformanya selama kejuaraan 2.598 atau lebih tinggi dari rating personalnya 2.512--ia masih ada peluang untuk lolos,” ujar Manajer Tim Indonesia Kristianus Liem di Manila.
Pada babak keenam, Sabtu, Susanto bertemu pecatur senior India, GM Abhijit Kunte (2.469). Dalam laga itu, Susanto memainkan buah hitam. Sejak awal laga, pertandingan berlangsung ketat. Kunte melakukan pembukaan Reti dan Susanto mampu mengimbangi permainan dari pembukaan hingga langkah ke-13.
Memasuki langkah ke-13, kedua pecatur mulai melakukan pertukaran. Diawali dengan kuda Kunte yang agresif direspons Susanto dengan memukul kuda Kunte. Setelah itu, terjadi tiga kali pertukaran antar kedua pecatur. Pada langkah ke-18, Susanto berupaya menjaga keseimbangan permainan. Ia mengorbankan gajahnya untuk menetralkan keadaan. Ternyata, kedua pecatur sama-sama bermain aman. Pada langkah ke-21 hingga k-24, mereka tiga kali melakukan pergerakan bolak-balik sehingga pertandingan remis.
Susanto mengatakan, sejak awal laga, permainan memang imbang. Keduanya sama-sama bisa menebak teori lawan. Untuk itu, remis dinilai menjadi hasil yang baik, apalagi Susanto memegang buah hitam. ”Sekarang, saya ingin fokus ke tiga laga sisa. Memang berat, tapi saya akan berusaha maksimal,” kata pecatur putra termuda Indonesia yang meraih predikat GM tersebut.
Selain Susanto, Indonesia menurunkan empat atlet lain di kategori terbuka, yakni Master Internasional (IM) Novendra Priasmoro, Master Fide (FM) Yoseph Theolifus Taher, IM Sean Winshand Cuhendi, dan FM Mohamad Ervan. Namun, empat atlet itu tak punya untuk naik ke lima besar. Ervan kini berada di peringkat ke-31 dengan poin 3, Taher di peringkat ke-45 dengan poin 2,5, Sean di peringkat ke-53 dengan poin 2, dan Novendra di peringkat ke-56 dengan poin 2.
Dari pairing atau penentuan lawan di babak ketujuh, Susanto akan menghadapi unggulan ke-10 asal China GM Shanglei Lu, Novendra bertemu unggulan ke-49 asal Filipina Chito Garma, Taher bertemu unggulan ke-46 asal Filipina Ricardo De Guzman, Sean bertemu unggulan ke-56 asal Filipina Angelo Young, dan Ervan bertemu unggulan ke-38 asal China Qi B Chen.
Peluang putri tertutup
Dari kategori putri, peluang empat atlet Indonesia lolos ke Piala Dunia 2019 bisa dibilang tertutup. Selain karena tiket lolos ke Piala Dunia hanya diberikan untuk juara, para atlet Indonesia juga tertinggal jauh di perolehan poin. Dari empat atlet yang ada, WGM Medina Warda Aulia berada di peringkat tertinggi, ke-12 dengan poin 3,5. Poin tersebut tertinggal jauh dengan pemimpin klasemen sementara, yakni IM Rout Padmini (India) dengan poin 5,5.
Adapun tiga pecatur putri lain, tercecer di urutan lebih bawah. WIM Dewi Ardhiani Anastasia Citra di urutan ke-15 dengan poin 3,5, Dita Karenza di urutan ke-21 dengan poin 3, dan Aay Aisyah Anisa di urutan ke-32 dengan poin 2. Kategori putri diikuti 38 pecatur. ”Kita realistis saja, Medina sudah tidak mungkin mengejar pecatur India tersebut. Jadi, sekarang, target untuk putri hanya minta mereka memperbaiki rating yang ada saat ini,” tutur Kristianus.
Pelatih Indonesia asal Hungaria Tibor Karolyi menyampaikan, dari semua pecatur yang ada, ia punya harapan besar pada Susanto dan Medina. Namun, hanya Susanto yang masih punya peluang. Ia berharap Susanto bisa terus stabil dengan cara bermainnya sekarang hingga kejuaraan selesai. Jika bersabar, Susanto ada harapan untuk lolos. ”Adapun Medina, dia punya potensi. Namun, dia belum bisa konsisten. Kadang dia sangat baik, kadang bisa sangat buruk,” ujar pelatih spesial langkah pembukaan itu. (dari Manila, Filipina)