Pesona Kota Lama di Semarang 10K

SEMARANG, KOMPAS Lomba lari Semarang 10K yang digelar Minggu (16/12/2018) ini menyuguhkan rute dengan daya tarik keindahan sejumlah bangunan bersejarah di kawasan kota lama Semarang. Lomba digelar Pemerintah Kota Semarang bekerja sama dengan harian Kompas dan diikuti 2.000 peserta dari 85 kota. Sejumlah pelari mancanegara, seperti dari Kenya, Amerika Serikat, dan Perancis, turut serta dalam lomba ini.

Lomba lari Semarang 10K akan start pukul 06.00 dari Balai Kota Semarang dan finis di tempat yang sama. Rute yang dilalui antara lain Jalan Pemuda-Lawang Sewu-Simpang Lima, Jalan Ahmad Yani, Jalan MT Haryono, Bundaran Bubakan, Kota Lama, Titik 0 Km, dan kembali ke Balai Kota.

Andreas Kansil, pengarah lomba Semarang 10K, mengatakan, rute lari Semarang 10K membentuk segitiga, yakni Lawang Sewu-MT Haryono-Kota Lama. Rute itu minim belokan dan tanjakan sehingga memberi peluang bagi pelari untuk mengejar atau memperbaiki catatan waktu terbaiknya atau personal best.

Dhyka Mahendra Putra (19), peserta asal Blitar, Jawa Timur, mengaku tertarik mengikuti ajang ini karena ingin merasakan ikut lomba, sekaligus menikmati Kota Semarang. ”Tujuan utama saya hanya menikmati lari, menikmati kotanya. Tidak ada target. Jika memecahkan personal best, itu bonus,” kata Dhyka yang datang ke Semarang dengan berkendara sepeda motor.

Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Semarang Gurun Risyad Moko mengatakan, Semarang 10K memang ajang wisata olahraga yang menonjolkan kekayaan historis Kota Semarang. ”Kami akan berikan yang terbaik, karena ini akan memberi multiplier effect pada perekonomian, serta Semarang yang akan semakin dikenal dunia,” ujarnya.

Menurut dia, Semarang 10K berpotensi berkembang dengan menambah kategori lain, half marathon dan maraton, pada 2019. Adapun penyelenggaraan tahun ini sekaligus untuk melihat kesiapan dan dukungan masyarakat.

Manajer Event Kompas Budi Sarwiadi menyampaikan, penyelenggara berupaya menghadirkan rute yang steril dan memperhatikan keselamatan pelari. (DIT)