GUANGZHOU, SABTU--Sebelum tampil pada turnamen Final BWF World Tour di Guangzhou, China, Anthony Sinisuka Ginting menyatakan tekad untuk mengukur kemampuan dengan tujuh tunggal putra terbaik tahun ini. Hasil yang didapat memperlihatkan. Anthony masih kesulitan menjaga tingginya standar permainan sepanjang turnamen.
Anthony adalah salah satu dari enam wakil Indonesia yang tersingkir pada penyisihan grup Final BWF World Tour, 12-16 Desember. Untuk pertama kalinya sejak 2014, tak ada wakil Indonesia yang lolos ke semifinal turnamen akhir tahun tersebut.
Bergabung dengan tiga atlet lain di Grup A, Anthony menempati posisi terbawah klasemen tanpa poin kemenangan. Dia kalah dari Chou Thien Chen (Taiwan) dalam tiga gim, serta Shi Yuqi (China) dan Son Wan-ho (Korea Selatan), masing-masing, dalam dua gim.
Jika dibandingkan dengan empat pemain lain yang bersaing dalam Grup B, Anthony hanya unggul selisih poin dari Kantaphon Wangcharoen (Thailand) yang juga tiga kali kalah dan sama-sama menghasilkan selisih gim 1-6. Anthony memiliki selisih poin 105-143, sedangkan Wangcharoen dengan 99-144.
Alih-alih tampil lebih baik setelah dikalahkan Chou pada pertandingan pertama, penampilan Anthony justru menurun pada dua pertandingan berikutnya. Pukulan net yang biasanya menjadi senjata Anthony, kali ini tak banyak menghasilkan angka. Pergerakan pemain berusia 22 tahun itu juga lambat, dia terlihat tak berusaha keras untuk mengembalikan pukulan-pukulan sulit. Dia kembali banyak membuat kesalahan, seperti pada masa-masa sebelum meraih medali perunggu di Asian Games Jakarta Palembang 2018.
"Fokus Anthony kurang, apalagi setelah kalah dari Shi Yuqi," kata pelatih tunggal putra pelatnas bulu tangkia Hendry Saputra Ho di Guangzhou, Sabtu (15/12/2018). Oleh karena tak ada pemain Indonesia yang lolos dari babak penyisihan grup, Hendry, Anthony, dan tim Indonesia lainnya kembali ke Jakarta, Sabtu.
Evaluasi akan dilakukan di Jakarta, apalagi 2019 akan menjadi tahun penting dengan berlangsungnya babak kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020, yaitu pada 29 April 2019 hingga 26 April 2020. Hendry menyadari, standar permainan Anthony tak boleh menurun meski pada akhirnya kalah.
Menempati peringkat ketujuh dunia saat ini, Anthony menjadi tunggal putra nomor satu Indonesia. Dia berada di atas Tommy Sugiarto (10) dan Jonatan Christie (11). Posisi itu didapat di antaranya dengan menjuarai Indonesia Masters dan China Terbuka.
Namun, pada enam turnamen setelah China Terbuka, September, Anthony dua kali tersingkir pada babak pertama dan tiga kali kalah pada Final BWF World Tour.
"Saya tidak puas dengan penampilan di turnamen ini. Masih banyak yang harus diperbaiki, teknis dan non teknis," kata Anthony setelah dikalahkan Shi Yuqi.
Konsistensi
Tersingkir pada penyisihan Grup A tanpa memenangi satu pertandingan pun dialami pula oleh ganda putri, Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Mereka bahkan selalu kalah dalam dua gim dari Ayaka Takahashi/Misaki Matsutomo (Jepang), Chen Qingchen/Jia Yifan (China), dan Du Yue/Li Yinhui (China).
Meski berperingkat keempat dunia, di bawah tiga ganda Jepang, konsistensi Greysia/Apriyani jauh di bawah pemain-pemain Jepang yang menguasai ganda putri. Pelatih ganda putri Eng Hian berkali-kali menyoroti motivasi kedua pemain itu. Saat motivasi dan fokus mereka tak maksimal, kemenangan pun sulit didapat.
Pekerjaan rumah untuk ganda putri lebih berat dengan mandegnya pasangan lain, seperti Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta dan Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani. Sektor ini pun dikejar waktu untuk mendapat pasangan yang dapat mendampingi Greysia/Apriyani berburu poin ke Tokyo 2020.
Dari Guangzhou, dua pasangan China akan berebut gelar juara ganda campuran. Pasangan nomor satu dunia, Zheng Siwei/Huang Yaqiong yang telah meraih sembilan gelar juara pada tahun ini, akan berhadapan dengan Wang Yilyu/Huang Dongping.
Juara bertahan tunggal putri, Akane Yamaguchi (Jepang), tersingkir pada semifinal setelah dikalahkan rekannya sendiri, Nozomi Okuhara, 17-21, 14-21. Okuhara akan bersaing dengan Pusarla V Sindhu (India) di final. Adapun gelar tunggal putra akan diperebutkan oleh Shi Yuqi (China) dan Kento Momota (Jepang).