Stapac Jakarta membuktikan pepatah ”serangan adalah pertahanan terbaik” sudah usang. Pertahanan kokoh menjadikan ring mereka sulit ditembus serangan lawan pada kompetisi IBL.
DENPASAR, KOMPAS Pertahanan kokoh racikan pelatih asal Lituania, Giedrius ”Ghibbi” Zibenas, berbuah enam kemenangan beruntun bagi Stapac Jakarta. Meski demikian, produktivitas mereka mencetak angka tidak terlalu tajam.
Kemenangan keenam diraih pada hari terakhir seri ketiga IBL Pertamax 2018-2019 di GOR Merpati, Denpasar, Minggu (16/12/2018), atas Satya Wacana Salatiga, 86-59. Stapac pun menyapu bersih tiga laga di Denpasar setelah sempat diragukan karena kalah dari Bogor Siliwangi pada laga pertama musim ini.
Melawan Satya Wacana, Stapac bertahan dengan sangat baik. Dengan kembali mengandalkan satu pemain asing, Savon Goodman, Stapac menghentikan laju pemain asing Satya Wacana, Madarious Gibbs, yang sebelumnya mencetak 53 poin melawan Satria Muda Pertamina Jakarta. Kemarin, Gibbs hanya menghasilkan 21 poin dengan akurasi tembakan 37,5 persen.
”Pemain sudah memahami sistem pertahanan yang saya bentuk. Mereka banyak berkembang. Tetapi, masih ada detail kecil yang harus diperbaiki. Kami masih harus kerja keras,” kata Ghibbi.
Musim ini, Ghibbi membentuk pertahanan Stapac menjadi sangat agresif. Hasilnya, Stapac jadi tim dengan jumlah steal terbanyak di liga, 10,85 steal per game. Stapac juga memaksa lawan melakukan kesalahan, rata-rata 16 turnover per game.
Dengan statistik itu, Stapac menghasilkan benteng kokoh. Hingga seri ketiga, Abraham Damar Grahita dan rekan-rekan menjadi tim paling sedikit kemasukan, 61,2 point per game (ppg). Mereka tidak pernah kemasukan lebih dari 65 poin, termasuk melawan Satria Muda.
Menurut Ghibbi, kehadiran Goodman merupakan salah satu faktor solidnya pertahanan Stapac. Pemain terbaik saat melawan Satya Wacana dengan 25 poin dan 9 rebound itu sangat konsisten menjaga wilayah bawah ring Stapac pada setiap laga. ”Goodman pemain bertahan terbaik di liga. Dia memiliki badan besar dan atletis,” katanya.
Lewat pertahanan solid, Ghibbi tidak terlalu khawatir akan catatan serangan yang kurang baik. Produktivitas Stapac, 71,5 ppg, hanya lebih baik daripada Bank BPD DIY Bima Perkasa Jogja dan Bogor Siliwangi.
Guard Stapac, Mei Joni, mengatakan, penampilan Stapac musim ini diperoleh dengan latihan intensitas tinggi. ”Sangat capek kalau latihan karena kami harus konsentrasi memperhatikan detail-detail kecil. Karena harus konsentrasi sepanjang latihan, seperti latihan dua kali lipat,” kata pemain yang mencatatkan 9 poin dan 5 rebound melawan Satya Wacana itu.
Pelatih Satya Wacana Efri Meldi mengakui rapinya pertahanan Stapac. Menurut dia, komunikasi dan kerja sama pemain Stapac saat bertahan sangat baik. ”Pergerakan tanpa bola sangat baik. Pertahanan dari pemain guard juga bagus,” ucapnya.
Hasil itu membawa Stapac kokoh di puncak klasemen divisi putih dengan enam kali menang dan satu kali kalah. Sementara itu, Satya Wacana berada di peringkat ke-4 dari 5 tim dari dua kali menang dan lima kali kalah.
Tunjukkan kelas
Finalis musim lalu, Pelita Jaya, memutus kemenangan empat kali beruntun NSH Jakarta dengan 86-60. Setelah dua kekalahan di seri kedua, anak asuh Fictor Roring itu menunjukkan kelasnya dengan dua kemenangan di seri Denpasar. Meski kalah, NSH tetap memuncaki divisi merah lewat lima kali menang dan dua kali kalah.
Pada laga lain, Satria Muda mengobati kekalahan melawan NSH, Jumat. Mereka menang atas Prawira Bandung, 83-64. Sementara itu, tim kuda hitam Hangtuah kembali takluk kali ini oleh Pacific Caesar Surabaya, 74-86. (KEL)