SEMARANG, KOMPAS - Lomba lari Semarang 10K ditargetkan berkembang menjadi lebih besar. Setelah sukses digelar pertama kali tahun ini, jumlah peserta diharapkan bertambah tahun depan dengan memasukkan kategori half marathon.
Semarang 10K dihelat Minggu (16/12/2018) dengan start dan finis di Jalan Pemuda, depan Balai Kota Semarang, Jawa Tengah. Perhelatan ini hasil kerja sama Pemerintah Kota Semarang, harian Kompas, dan Gets Hotel. Lomba diikuti sekitar 2.000 pelari dari enam negara, termasuk Indonesia.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, terbuka peluang dibuka jarak selain 10K. ”Untuk tahun depan, tidak hanya 10K, mungkin ada half marathon. Yang jelas, kami berharap kekompakan ini dijaga sehingga Semarang 10K dapat terus meningkatkan pariwisata di Kota Semarang,” ucapnya.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Semarang Gurun Risyadmoko mengatakan, pihaknya siap meningkatkan kapasitas Semarang 10K dengan menambah kategori half marathon. ”Melihat antusiasme pelari, kami yakin ajang ini bisa ditingkatkan bertahap. Setidaknya menambah kategori half marathon dan jumlah peserta,” ujarnya.
Tampil sebagai juara kategori terbuka putra James Gikunga Karanja (Kenya) dengan waktu 31 menit 56 detik. Di bagian putri, Jackline Nzivo (Kenya) mencatat waktu 37 menit 29 detik. Juara kategori nasional putra adalah Nur Shodiq (DI Yogyakarta) dengan waktu 33 menit 10 detik, sedangkan bagian putri atlet nasional Odekta Elvina Naibaho dengan waktu 37 menit 34 detik.
Wakil Pemimpin Umum Harian Kompas Budiman Tanuredjo mengatakan, pihaknya mengapresiasi komitmen dan kerja terpadu semua unsur Pemkot Semarang. Dalam banyak ajang, terlebih lomba lari, komitmen menjadi penting.
Terbukti lomba lari ini sukses besar, didukung kerelaan masyarakat. Sepanjang rute lari, tidak ada warga menyeberang. Mereka antusias memberikan dukungan kepada pelari dari pinggir jalan. Hal ini menjadi modal sosial untuk ajang serupa pada 2019.
Budiman berharap, ajang Semarang 10K ini kelak dapat melahirkan pelari yang bisa memecahkan rekor nasional 10K yang masih dipegang Eduardus Nabunome, 29 menit 25 detik.
Terkait dengan penambahan peserta, perlu tetap mempertimbangkan daya tampung karena kenyamanan dan keamanan pelari menjadi prioritas utama.
Liem Chie An, Komisaris PT Pesona Gets, mengatakan, Semarang 10K adalah lomba yang memadukan olahraga dengan wisata. Peserta punya kesempatan menikmati wisata kultural seperti Kota Lama, Lawang Sewu, dan seni budaya lokal.
Apresiasi juga disampaikan Karanja. ”Semua unsur lomba berjalan baik, terorganisasi. Memang di salah satu titik setelah Km 8 jalan terasa keras, tetapi ini tantangan,” katanya.
Dia menambahkan, cuaca juga mendukung sehingga terbuka peluang lebih banyak pelari internasional mengikuti ajang ini.
Adapun Elmi Rahmiyati (29), pemenang ketiga kategori terbuka putri, juga mengaku puas. ”Lomba berjalan baik, tertib, dan profesional. Rutenya datar, cocok untuk pelari yang mengejar catatan waktu,” kata Elmi. (DIT/WHO/GRE)