JAKARTA, KOMPAS — Klasemen papan atas Liga Kompas Kacang Garuda memanas pada pekan ke-16 setelah Salfas Soccer berhasil mempertipis selisih dengan Ragunan Soccer School menjadi hanya satu poin. Ragunan masih bertengger di posisi puncak dengan raihan 36 poin diikuti Salfas (35) yang unggul dua poin atas Bina Taruna di posisi ketiga.
Tampil dengan skuad tak optimal tak membuat Salfas berhenti meraih poin. Ambisi merebut posisi puncak klasemen sementara dari Ragunan, memberi suntikan semangat saat Salfas mengatasi perlawanan Mandiri Selection, 3-1.
Pada laga di GOR Ciracas, Jakarta Timur, itu Salfas tetap menurunkan dua pemainnya yang sedang sakit agar dapat meraih kemenangan, yakni gelandang serang Muhammad Rendy dan bek kanan Akbar Fajarudin. Mereka bermain sekuat tenaga membantu Salfas menjaga asa juara.
Pelatih Salfas Irwan Salam mengatakan, tak menyangka dapat menang melawan Mandiri Selection dengan skuad yang tidak 100 persen fit itu. "Saya hanya duduk diam di pinggir lapangan, karena tidak tega berteriak pada para pemain yang sudah berjuang keras," katanya usai pertandingan, Minggu (16/12/2018).
Irwan sendiri heran melihat kemauan keras para pemain menawarkan diri untuk tetap bertanding meskipun sedang sakit. "Melihat itu saya tidak bisa melarang dan hanya berpesan, kalau sudah tidak kuat bilang saja nanti diganti," ujar Irwan.
Tekad keras para pemain Salfas itu tumbuh antara lain berkat dukungan penuh orang tua setiap kali anaknya bermain. Menurut Irwan, kerelaan orangtua untuk hadir mendampingi membuat tim itu lebih kompak dan lekat sebagai satu keluarga besar.
Sebagai contoh, pekan lalu, ibu dari penjaga gawang Salfas, Damar Ageng, hampir menangis karena lupa menjahit emblem sponsor di baju anaknya yang membuat Salfas terancam dikenai sangsi pengurangan satu poin. Harapan orang tua agar anaknya bermain baik di lapangan sangat besar dan mereka rela melakukan apa saja agar anaknya meraih prestasi.
Irwan mengatakan para orang tua hadir mendukung anaknya dari pinggir lapangan dan tidak mencampuri urusan teknis pembinaan pemain. "Mereka menyerahkan semua urusan di lapangan pada tim pelatih. Saya bersyukur mereka percaya pada kami untuk membina bakat anak mereka," tambah Irwan.
Pada laga berat melawan Mandiri Selection itu, Irwan merotasi pemain tengah dan pemain depan, tetapi tidak mengganti dua pemain belakang yang menjadi lini terpenting bagi permainan Salfas. Dua bek sayap Mulkan Hanif dan Akbar jadi tumpuan utama untuk mengahalau serangan balik lawan. "Mereka itu pemain bertahan andalan kami, berkat mereka kami hanya kemasukan sepuluh gol dari 16 kali main," kata Irwan.
Adapun Rendy yang dimasukkan pada menit ke-17 membuktikan dirinya layak menyandang gelar sebagai pemain terbaik Liga Kompas Bulan November dengan mencetak satu gol lima menit sesudah dimasukkan. Dua gol tambahan untuk Salfas dicetak Mulkan pada menit ke-53 dan penyerang tengah Muhammad Satria pada menit ke-56.
Satu gol balasan dari Mandiri Selection dicetak Rafi Restu pada menit 24. Kekalahan dari Salfas itu membuat mereka turun ke posisi dua terbawah klasemen sementara.
Tak mudah
Ragunan yang dikenai sanksi pengurangan satu poin setiap laga sejak pekan ke-13 akibat salah satu pemainnya kedapatan bermain di liga lain, mempertahankan posisinya di puncak klasemen melalui kemenangan tipis 1-0 atas Villa 2000. Sanksi itu membuat Ragunan berusaha ekstra keras mempertahankan posisi puncak dari kejaran pesaing terdekat mereka, Salfas dan Bina Taruna.
Melawan Villa 2000, gol kemenangan Ragunan dicetak Dicky Daniel melalui titik putih pada menit ke-29. Dua poin yang diraih Ragunan pada pekan ini cukup untuk sementara mengamankan posisi mereka dari kejaran Salfas.
Pelatih Ragunan Rasyito Amsya meminta pemainnya tidak memikirkan sanksi pengurangan satu poin yang akan ditanggung hingga akhir kompetisi. Ia meminta pemainnya berkonsentrasi menjaga konsistensi permainan agar dapat memenangi semua laga tersisa.
Rasyito menyadari langkah Ragunan akan semakin berat, tetapi mereka tak mau menyerah sebelum kompetisi berakhir. “Tugas pemain itu bermain baik, soal yang lain biar tim ofisial yang memikirkannya,” ujar Rasyito.
Adapun Bina Taruna hanya mampu memetik hasil imbang melawan 0-0 melawan Pelita Jaya. Konsistensi permainan memang jadi masalah Bina Taruna, setelah pada pekan sebelumnya mereka takluk 0-1 di tangan tim papan bawah Villa 2000.
“Sebenarnya kami sudah bermain cukup baik, hanya saja Pelita Jaya memang lebih ngotot,” ujar Pelatih Bina Taruna, Saut LB Tobing. Pada pertandingan itu, Pelita Jaya memang mampu meladeni gaya permainan agresif Bina Taruna yang diterapkan sejak menit awal.
Hasil imbang itu membuat Bina Taruna tertahan di posisi ketiga dengan 33 poin dan tertinggal dua poin dari Salfas di posisi kedua. “Masih ada cukup waktu bagi kami untuk berbenah dan kembali meraih kemenangan untuk merebut posisi puncak,” kata Saut. (PANDU WIYOGA)