Tim bola voli putri Jakarta Elektrik PLN menelan tiga kekalahan beruntun pada Proliga 2019. Penampilan M Jutarat dan kawan kawan belum sesuai harapan.
Pada seri kedua putaran pertama Minggu (16/12/2018) Elektrik PLN dikalahkan Jakarta BNI 46 dengan skor telak 3-0 (25-14, 25-20, 25-15). Sebelumnya tim asuhan Tien Mei itu ditundukkan Jakarta Pertamina Energi 3-1 (25-19, 11-25, 25-15, 25-14). Saat seri pertama di Yogyakarta tim ini kalah dari Jakarta PGN Popsivo Polwan 0-3 (18-25, 17-25, 20-25).
Asisten pelatih Jakarta Elektrik PLN, Octavian, menilai wajar timnya tiga kali kalah beruntun. Tim yang telah enam kali menjuarai Proliga ini kini berisi pemain muda dan baru yang sengatannya belum mematikan.
Kontribusi pemain asal China, Xixi, penampilannya standar, bahkan lebih baik di laga lawan Pertamina Energi. Penampilan Jutarat asal Thailand juga belum signifikan. ”Xixi lama tak latihan, di Australia juga latihan sekali. Sementara pemain asing BNI, Lindsay Stalzer dan Ajcharaporn, lebih bagus,” katanya.
Selanjutnya, timnya menyiapkan laga dengan Bank BJB Pakuan. ”Laga itu ibarat sudah final dan kami akan bersaing untuk lolos tidaknya ke perempat final. Jika kalah, sulit bagi kami, jadi wajib menang,” katanya.
Bank BJB Pakuan sendiri telah dua kali kalah dari Pertamina Energi di Yogyakarta 0-3. Di Gresik pun dibantai 0-3 oleh Jakarta Pertamina Energi.
Spiker Elektrik PLN, Alya Anastasya (19), merasa permainan kali ini aneh. Timnya sulit mengatasi BNI yang musim ini materi pemainnya lebih baik daripada Elektrik PLN. ”Kami kalah kelas dan sudah mencoba melawan,” katanya.
Pelatih Jakarta BNI 46 Risco Herlambang bersyukur timnya menang. Kemenangan itu menambah kepercayaan diri pemain. Ia sempat waswas sebab asa tiga pemainnya tidak pada performa terbaiknya. ”Biasalah masalah perempuan, kurang mood, karena mules dan nyeri datang bulan,” ujar Risco.
Ia berharap di Bandung nanti bisa menang melawan Jakarta PGN Popsivo Polwan. ”Kami coba rebut kemenangan di putaran pertama agar aman di perempat final,” ujar Risco.
Menurut dia, kekuatan Popsivo lebih kurang sama dengan timnya. Popsivo mempunyai center block yang bagus. BNI diperkuat pemain lama lima orang dan dua pemain asing baru semua yang sudah padu. ”Tim kami tidak sulit membangun chemistry karena rata-rata semuanya anak didik saya termasuk di Angkatan Darat,” ujarnya.
Pemain muda BNI, Nurlaili Kusuma Dewi (15), senang bisa bergabung dengan BNI 46 di Proliga 2019. Sebelumnya event tertinggi yang ia ikuti kejuaraan voli pelajar se-ASEAN. ”Ini pengalaman berharga,” kata teman sebangku pemain termuda Jakarta Elektrik PLN, Mitra Chantika, itu.
Saat ini, BNI 46 memimpin klasemen sementara dengan nilai 6 hasil dua kali menang. Nilainya sama dengan Jakarta PGN Popsivo Polwan, BNI unggul dari rasio. Elektrik PLN di urutan keempat.