Harian ”Kompas”, Media Cetak Paling Produktif

KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Wakil Ketua 1 Inapgoc Sylviana Murni (kanan) memberikan medali emas kepada harian Kompas yang diwakili oleh Redaktur Pelaksana Adi Prinantyo dalam Malam Apresiasi Media Asian Para Games 2018 di Jakarta, Jumat (21/12/2018). Harian Kompas menjadi media cetak paling produktif dalam memberitakan ajang Asian Para Games 2018.

JAKARTA, KOMPAS Panitia Pelaksana Asian Para Games Indonesia (Inapgoc) 2018 memberikan penghargaan kepada harian Kompas sebagai media cetak paling produktif selama penyelenggaraan pesta olahraga bagi atlet disabilitas se-Asia tersebut. Penghargaan serupa diberikan kepada tribunnews.com, Radio Republik Indonesia, dan Metro TV untuk kategori media daring, radio, dan televisi.

Bersama media peliput Asian Para Games 2018 lainnya, para pemenang dinilai berjasa menyebarkan berita Asian Para Games 2018 yang menginspirasi masyarakat luas. Adapun kitabijak.com mendapat penghargaan sebagai media paling inspiratif.

Penghargaan itu diterima Redaktur Pelaksana Harian Kompas Adi Prinantyo. ”Sejak awal, Kompas telah merencanakan peliputan Asian Para Games 2018, sama seriusnya dengan liputan Asian Games 2018,” ujar Adi di sela-sela acara penyerahan penghargaan di Jakarta, Jumat (21/12/2018).

Adi mengatakan, totalitas yang sama itu tak lepas dari salah satu prinsip Kompas, yaitu mengutamakan sisi-sisi kemanusiaan dalam meliput peristiwa. Bagi Kompas, atlet disabilitas yang berjuang tak kenal lelah di tengah keterbatasan adalah sumber inspirasi bagi masyarakat luas.

Ketua Umum Inapgoc Raja Sapta Oktohari mengatakan, penghargaan itu adalah wujud apresiasi terhadap media dan wartawan yang menunjukkan dedikasi luar biasa selama Asian Para Games, 6-13 Oktober 2018.

Selama ajang itu berlangsung, panitia menyeleksi sebanyak 10.829 artikel media daring, 824 artikel media cetak, dan 603 berita televisi yang diproduksi sekitar 1.200 wartawan dari 325 media nasional dan asing.

”Jurnalis berjasa mengabadikan cerita inspiratif tentang sosok luar biasa para atlet yang berjuang melampaui keterbatasan diri,” ujar Okto. Menurut dia, tanpa kejelian mata dan kepekaan hati para jurnalis, cerita hebat atlet Paralimpiade itu tak mungkin sampai kepada publik dan bertahan melampaui waktu.

Liputan media yang luas di luar dugaan panitia. Menurut Direktur Media dan PR Inapgoc M Farhan, untuk pertama kali sejak Asian Para Games diselenggarakan tahun 2010, panitia Asian Para Games mampu menjual hak siar televisi. Sebanyak 11 lembaga penyiaran memegang hak siar Asian Para Games 2018, termasuk dua stasiun televisi dalam negeri. (E06)