BANDUNG, KOMPAS - Tim voli putri Jakarta BNI 46 takluk tiga set tanpa balas dari Jakarta PGN Popsivo Polwan dalam laga seri ketiga putaran pertama Proliga 2019 di Bandung, Jawa Barat, Jumat (21/12/2018). Perbaikan kualitas antara tim inti dan pemain lapis kedua jadi catatan utama yang akan terus dibenahi.
”Ini adalah kekalahan pertama bagi kami. Pada pertandingan ini, kami sengaja menurunkan banyak pemain muda dalam pertandingan ini untuk menyeimbangkan pola permainan pada pertandingan selanjutnya,” kata pelatih voli putri Jakarta BNI 46, Risco Herlambang, seusai laga.
Menurut Risco, ada beberapa kelemahan yang terlihat dalam pertandingan, seperti pertahanan yang tidak efektif dan kesalahan saat servis. Semuanya akan menjadi catatan penting untuk menjalani pertandingan selanjutnya.
”Kami masih banyak kekurangan dalam pertahanan. Para pemain masih kurang berkomunikasi saat menerima bola. Koordinasi ini yang akan diperkuat mengingat dalam permainan kali ini saya sengaja menurunkan pemain-pemain muda,” ujarnya.
Akan tetapi, di luar itu semua, Risco menyatakan sengaja merotasi pemain saat bertanding melawan Popsivo. Dia ingin tahu pasti kekuatan timnya untuk menjalani laga selanjutnya. Ada target besar, yakni tampil maksimal pada babak final nanti daripada hanya menang pada putaran pertama atau kedua.
”Tidak ada niat meremehkan kekuatan lawan, tetapi ini murni strategi. Seperti dilihat di permainan kali ini, kami sudah tampil baik meski tanpa pemain asing pada set kedua. Pemain muda, seperti Nurlaili, yang masih duduk di bangku SMP tampil meyakinkan. Walaupun awalnya dia sedikit ada beban, tadi sudah bisa lebih menikmati pertandingan,” katanya.
Kapten putri Jakarta BNI 46, Tri Retno Mutiara, mengatakan, kesiapan pemain muda dibutuhkan karena rotasi pemain dalam kuarter final menjadi perhitungan penting. ”Saat ini rotasi pemain masih bisa sekali-dua kali, tetapi nanti rotasi bisa berjalan lebih sering,” ujarnya.
Berlaga di GOR C-Tra Arena, Bandung, perbedaan kualitas terlihat jelas di lapangan. Pada dua set awal, Jakarta BNI 46 gagal memberikan perlawanan ketat. Popsivo unggul 25-22 di set pertama dan 25-21 pada set kedua.
Pada set ketiga, Jakarta BNI 46 mencoba mengatasi ketertinggalan. Mereka bahkan sempat unggul enam angka. Namun, ketangguhan spiker lawan, Aprilia Manganang, menjadi ganjalan.
Pukulan pemain timnas Indonesia itu sulit diprediksi. Sempat saling mengejar angka pada pengujung laga, Jakarta BNI 46 akhirnya kembali takluk 24-26.
Sementara itu, bagi Popsivo, kemenangan ini membuat mereka semakin dekat menjuarai putaran pertama Proliga 2019. Pelatih Jakarta PGN Popsivo Polwan Chanman Dokmai puas atas permainan timnya. Ia mengakui, tim lawan juga bermain bagus sehingga Jakarta PGN Popsivo Polwan harus mengeluarkan permainan terbaiknya.
Dokmai juga menganalisis permainan Jakarta BNI 46 dari rekaman video laga sebelumnya. Dari analisis tersebut, Dokmai sengaja mengerahkan kemampuan maksimal untuk mendapatkan kemenangan.
”Kami fokus memenangi pertandingan untuk meningkatkan kepercayaan diri pemain. Namun, kami tetap mengupayakan yang terbaik karena setiap tim memiliki kesulitan yang berbeda,” ujarnya.
Akan tetapi, Dokmai mengatakan, hasil baik tersebut tidak akan membuat timnya lekas puas. Dia mengklaim masih menyimpan sejumlah strategi khusus untuk dikeluarkan pada babak final.
”Pada putaran pertama dan kedua, taktiknya bisa sama, tetapi pada putaran final nanti akan bisa beda lagi. Kami bukan yang terbaik, tetapi semua sama, jadi kita harus punya strategi yang jauh lebih bagus dan mempersiapkan amunisi yang baik untuk pertandingan selanjutnya,” kata Dokmai. (RTG)