TURIN, JUMAT - AS Roma, tim yang tengah tampil inkonsisten, bertekad mengakhiri mimpi buruk mereka dari Juventus ketika keduanya bertemu di Liga Italia, Minggu (23/12/2018) dini hari WIB, di Turin. Kembali pulihnya striker Edin Dzeko menjadi titik terang dari ”kegelapan” yang tengah melanda Roma.
Kontras dengan Juve yang kokoh di puncak klasemen dengan raihan 46 poin dari 16 laga, Roma kini terseok-seok di peringkat ketujuh Liga Italia dengan koleksi 27 poin.
Padahal, dalam lima musim terakhir, Roma tidak pernah finis di luar empat besar. Tim ibu kota Italia itu bahkan pernah bersaing dengan Juve pada perebutan gelar juara pada musim 2013-2014 dan 2014-2015.
Performa mereka anjlok setelah hijrahnya dua pemain pilar, kiper Alisson Becker dan gelandang serba bisa, Radja Nainggolan. Situasi diperburuk setelah dua pemain senior, gelandang Daniele De Rossi dan striker Edin Dzeko, mengalami cedera panjang.
Tidak heran, penampilan mereka naik-turun. Mereka tiga kali kalah dari enam laga terakhir di berbagai kompetisi musim ini. Untuk itu, duel kontra Juve jadi momen penting dalam upaya mengangkat kembali kepercayaan diri mereka. Juve, secara tra- disi, adalah musuh terbesar ”Il Lupi” selain tim sekota, Lazio.
”Akhir-akhir ini kami mengalami periode yang sulit. Untuk itu, kami butuh kemenangan. Kami harus bersatu dan menunjukkan daya juang dalam pertempuran melawan Juventus.
Laga ini tidak akan mudah karena mereka tim terbaik dan laga ini akan digelar di Turin,” kata Cengiz Under, penyerang Roma, seperti dikutip dari Football-Italia.
Kontras dengan Roma, ”Si Nyonya Besar” terus tancap gas di puncak klasemen. Satu per satu rival potensial mereka, seperti AC Milan, Inter Milan, dan Napoli, mereka libas pada musim ini. Dari 16 laga yang telah bergulir di Liga Italia musim ini, hanya sekali Juve kehilangan poin, yaitu kontra Genoa.
Tidak hanya itu, Stadion Allianz juga kerap menjadi kuburan bagi Roma. Tim ”Serigala” selalu kalah dari delapan kunjungan terakhir ke markas Juve. Kemenangan terakhir mereka di Turin terjadi pada 2011, yaitu di Piala Italia.
”Kami dalam tekanan besar, khususnya pada laga ke depan (kontra Juve),” ujar De Rossi menggambarkan kondisi timnya saat ini.
Beruntung, Roma mendapatkan kabar positif menjelang duel penting ini. Dzeko dikabarkan kembali pulih dari cedera otot yang dideritanya sejak akhir November. Kehadiran Dzeko, paling tidak di bangku cadangan, bisa meningkatkan kepercayaan diri tim.
Dzeko merupakan salah satu sosok pemimpin di lapangan selain kapten De Rossi dan sosok penting di lini serang Roma. Dua musim lalu, ia menjadi pencetak gol terbanyak Liga Italia.
Musim ini, ia terus berkontribusi besar bagi Roma dengan sumbangan lima gol dan dua asis di Liga Champions musim ini. Kombinasi Dzeko dengan sejumlah penyerang belia di Roma, yaitu Under, Nicolo Zaniolo, dan Justin Kluivert, akan menjadi tontonan menarik di Turin.
Adapun Juve bertekad menang sebagai kado Natal bagi para pendukung. Demi target itu, Pelatih Juventus Massimiliano Allegri tidak akan mengistirahatkan bintangnya, Cristiano Ronaldo.
”Roma adalah tim Italia tersisa di Liga Champions musim ini. Mereka jelas tidak bisa diremehkan. Mereka punya pemain yang bisa menentukan hasilnya laga. Untuk itu, kami harus bermain dengan sikap mental tepat,” Allegri. (AFP/JON)