Manchester City menjanjikan kebangkitan saat bertamu ke Leicester City di Liga Inggris, Rabu malam ini. Genderang perang pun mulai ditabuhkan City kepada pesaing sengitnya, Liverpool.
LEICESTER, SELASA Manchester City bakal tampil bak macan terluka saat bertamu ke Stadion King Power, markas Leicester City, dalam lanjutan Liga Inggris, Rabu (26/12/2018) pukul 22.00 WIB. City masih optimistis mampu mempertahankan trofi Liga Inggris meskipun kini tertinggal empat poin dari pemuncak klasemen sementara, Liverpool.
Kapasitas ”The Citizens” sebagai tim yang paling difavoritkan juara Liga Inggris musim ini dipertanyakan setelah kalah dari tamunya, Crystal Palace, 2-3, pada Liga Inggris akhir pekan lalu. Tim yang sangat superior pada musim lalu tersebut dua kali menderita kekalahan dan harus merelakan status juara musim dingin direbut rivalnya, Liverpool.
”The Reds”, yang belum pernah kalah di Liga Inggris musim ini, tidak lagi terbendung untuk menjadi juara pada paruh musim ini. Mereka unggul empat angka atas City setelah melewati 18 laga dari total 38 laga Liga Inggris. Malam ini, The Reds akan menjamu Newcastle United di rumahnya, Anfield.
Musim ini City dianggap grogi dan tidak sanggup mengatasi tekanan deras Liverpool, tim paling konsisten di Liga Inggris sejauh ini. Musim lalu City terus berlari kencang tanpa tekanan eksternal karena buruknya performa para rival mereka. Pada periode yang sama musim lalu, yaitu menjelang paruh musim kedua, City unggul 11 poin atas pesaing terdekatnya, Manchester United.
Meskipun situasinya kini nyaris terbalik, City optimistis mampu menyalip The Reds. Komitmen itu dimulai dengan menantang Leicester, tim yang membekap Chelsea, 1-0, akhir pekan lalu.
Pada laga ini, City bakal melampiaskan kemarahannya akibat kekalahan dari Palace. Optimisme itu setidaknya tersirat dalam pernyataan Manajer Manchester City Pep Guardiola menjelang duel itu. Ia mengklaim City lebih kuat dari musim lalu.
”Kami lebih baik dari musim lalu dalam hal-hal mendetail. Kami kini mampu menggunakan pergerakan-pergerakan berbeda dan punya lebih banyak alternatif dalam transisi dari bertahan ke menyerang. Kami juga lebih solid saat bertahan lebih dalam,” ujar Guardiola dikutip Goal.
Ia pun tidak khawatir dengan kekalahan dari Palace. ”Kami juga kehilangan poin (musim lalu). Namun, setelah itu, kami selalu bereaksi (dengan positif). Ini hal terpenting,” ujar Guardiola.
Gabriele Marcotti, analis Liga Inggris, berpendapat senada. Dalam kolomnya di ESPN, ia menilai City masih favorit juara Liga Inggris meski saat ini tertinggal empat poin dari The Reds.
”Bursa taruhan masih menjagokan City. Alasannya adalah karena mereka punya skuad yang lebih mendalam, bertalenta, dan ditambah fakta tim Juergen Klopp masih kerap angin-anginan,” tulisnya.
City mengincar laga 3 Januari 2019 sebagai titik balik sekaligus pembuktian dari optimisme tersebut. Saat itu, mereka akan menjamu Liverpool di Stadion Etihad. Jika menang pada laga itu, mereka bisa menggusur The Reds dari puncak klasemen.
Namun, syarat tambahannya, City harus tampil sempurna pada dua laga sebelumnya, yaitu kontra Leicester Rabu malam ini dan Southampton pada 30 Desember. Tentu saja, pada saat yang sama, mereka juga berharap The Reds kehilangan poin pada salah satu dari dua laga ke depan, yaitu kontra Newcastle, Rabu ini, dan Arsenal pada 30 Desember.
Harapan itu semakin bertumbuh seiring kabar bugarnya kembali Kevin de Bruyne. Gelandang serang yang menjadi inspirasi dari keberhasilan City menjadi juara musim lalu itu sempat lama absen musim ini. Ia belum sekali pun tampil sebagai pemain mula di Liga Inggris musim ini.
De Bruyne, yang mengemas 9 gol dan 20 asis pada musim lalu, kemungkinan besar bakal tampil sejak menit pertama pada laga malam ini. Ini menjadi kabar positif bagi City, terutama setelah kehilangan gelandang kreatif lainnya, David Silva.
De Bruyne ingin mengulangi momen perempat final Piala Liga, pekan lalu. Ketika itu, ia tampil sebagai pemain mula pada laga kontra Leicester di King Power. City menang melalui adu penalti. ”Saya sangat rindu bermain,” ujarnya. (AFP/JON)